Â
Meskipun memiliki daya tahan tinggi, UMKM seperti usaha rujak ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu masalah utama adalah pengelolaan keuangan dan perencanaan bisnis yang belum terstruktur. Pencatatan keuangan masih dilakukan berdasarkan ingatan, tanpa sistem pembukuan yang rapi. Kondisi ini berisiko menimbulkan kesulitan dalam pengendalian modal dan evaluasi laba rugi usaha.
Selain itu, keterbatasan akses terhadap pelatihan kewirausahaan dan digital marketing membuat pelaku UMKM sulit memperluas pasar ke ranah daring. Padahal, menurut Suryana (2013), perencanaan usaha yang baik menjadi dasar untuk mencapai keberhasilan dalam dunia wirausaha modern.
Dampak Sosial dan Lingkungan
Â
Keberadaan usaha rujak Bapak Salim membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Selain memenuhi kebutuhan kuliner harian warga, usaha ini juga membuka peluang kerja tambahan, terutama bagi ibu rumah tangga di lingkungan sekitar. Di sisi lain, kesadaran pelaku usaha terhadap kebersihan lingkungan turut mendukung konsep eco-friendly entrepreneurship, di mana kegiatan ekonomi dilakukan tanpa merusak keseimbangan lingkungan.
Pandangan ini sejalan dengan pendapat Tambunan (2019) bahwa UMKM tidak hanya berperan secara ekonomi, tetapi juga dalam pembangunan sosial dan keberlanjutan lingkungan.
Arah Pengembangan ke Depan
Â
Untuk mengembangkan usaha seperti rujak khas Banjarmasin agar lebih kompetitif, beberapa langkah strategis dapat dilakukan, antara lain:
- Digitalisasi Usaha: memanfaatkan media sosial untuk promosi dan memperluas jangkauan pelanggan.