Peristiwa Kontemporer Intelijen Sebelum Konflik Rusia dan Ukraina
Penggunaan Intelijen ini pada praktiknya ketika Amerika Serikat pada musim dingin 2021 dan awal 2022 terus menyoroti serangkaian indikator rencana Rusia terhadap Ukraina. Seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak diketahui namanya menjelaskan Rencana Rusia ingin melakukan serangan militer kepada Ukraina paling cepat awal 2022 dengan skala kekuatan dua kali lipat dari yang kita lihat pada latihan mendadak di perbatasan. Bahkan pejabat Amerika Serikat menerangkan bahwa rencana Rusia melibatkan 100 kelompok taktis batalyon dengan perkiraan 175.000 personel. Semua itu beserta kendaraan lapis baja, artileri dan peralatan. Dengan penggunaan Intelijen ini, Amerika Serikat telah mengakui apa yang dilakukan oleh Moskow dalam niat dan rencana mereka. Karena jika kalau melihat dari sisi Rusia, mereka membutuhkan Casus Belli  atau alasan untuk berperang. Dengan pengungkapan Intelijen kepada para sekutunya, dapat melemahkan alasan Rusia berperang yang nanti akan disampaikan kepada para sekutu barat jika Intelijen Amerika Serikat tidak mengungkapkan hasil penelusuran mereka.
Jika melihat kasusnya Intelijen Amerika Serikat sebelum adanya konflik Rusia dan Ukraina, penggunaan Intelijen bisa digunakan untuk mencegah dan mengendalikan narasi yang dimana nanti akan digunakan ketika pengambilan keputusan (dalam kasus ini, keputusan untuk memihak Amerika Serikat atau Rusia). Pengendalian Opini ketika sebelum terjadinya perang, dapat digunakan guna membuat sekutu secara kolektif untuk memihak salah satu dari Amerika Serikat atau Rusia. Dan dari sini, kita bisa melihat bagaimana penggunaan Intelijen dalam menggiring opini publik untuk memihak kepada kepentingan tertentu. Meskipun ini tidak berpengaruh kepada peperangan secara tidak langsung, namun ini juga akan berpengaruh terhadap dukungan politik Internasional. Pengungkapan Intelijen Amerika Serikat dapat mempengaruhi pikiran memungkinkan juga mengubah pandangan dalam konflik ini bahwasannya Rusia yang salah. Sehingga ini akan mendatangkan efek ekonomi seperti embargo Ekonomi kepada Rusia. Serta ini juga bisa dilihat dari sudut pandang Rusia yang dimana akan memberhentikan Supply minyak mereka kepada negara Eropa akibat pembalasan dari Embargo ekonomi tersebut.
Sumber :
Dana, I. G. N. K. (2025, March 14). Intelijen: Mata dan Telinga Negara yang Kerap Terlupakan. Kumparan. https://kumparan.com/i-gusti-ngurah-krisna-dana/intelijen-mata-dan-telinga-negara-yang-kerap-terlupakan-24g69Ja1Ktr
Jones, Steve. "US and Japan Relations Before WWII." ThoughtCo, Apr. 22, 2025, thoughtco.com/the-us-and-japan-before-world-war-ii-3310162.
Zhao, P. (2023). On the Role of Intelligence in the Pacific Theater of the Second World War. E International Relation, 2--3. https://www.e-ir.info/2023/03/22/on-the-role-of-intelligence-in-the-pacific-theater-of-the-second-world-war/
Chairil, Tangguh (2018) "Intelijen dan Diplomasi Internasional," Global: Jurnal Politik Internasional: Vol. 17: No. 1, Article 2. DOI: 10.7454/global.v17i1.23 Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/global/vol17/iss1/2
Huminski, C. (2023). Russia, Ukraine, and the Future Use of Strategic Intelligence. National Defense University Press, 3, 10. https://ndupress.ndu.edu/Media/News/News-Article-View/Article/3511951/russia-ukraine-and-the-future-use-of-strategic-intelligence/
Grey Dynamics. (2024, October 11). A guide to counterintelligence. https://greydynamics.com/a-guide-to-counterintelligence/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI