Menurut catatan sejarah, salah satu bangsa adidaya yaitu Spanyol pernah berada dalam pengaruh kekhilafaan islam selama berabad-abad lamanya. Pengaruh islam mulai masuk mulai pada tahun 711-755 M yang dibawa oleh Dinasti Umayyah.Â
Saat itu, melalui kawasan Afrika Utara yaitu Maghribi, umat muslim di bawah komando Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan pemerintahan Roderick dari Gothia. Dari situlah peradaban islam Andalusia dimulai.
Kemudian terpecah menjadi raja-raja golongan yang tersebar di Sevilla, Cordoba, Toledo, dan lainnya (1013-1086), Dinasti Murabithun (1086-1143M), Dinasti Muwahhidun (1146-1235M), sampai dengan Dinasti Ahmar atau biasa dikenal dengan Daulat Nasriyah (1248-1492M).
Penguasaan ini nampaknya memberikan warna tersendiri terhadap banyak aspek di negara tersebut, mulai dari majunya dunia pendidikan, lahirnya ilmuwan-ilmuwan hebat, bahkan terciptanya bangunan-bangunan masterpiece bersejarah yang sampai saat ini terus dikagumi keindahannya.
Dari banyaknya peninggalan tersebut, salah satu yang menarik untuk dibahas adalah dibangunnya Istana Alhambra yang menjadi simbol kejayaan dan salah satu mahakarya arsitektur Moor. Apa itu Alhambra? Apa keistimewaan bangunan ini? mari simak lebih lanjut.
Sejarah Alhambra
Istana Alhambra pada awalnya hanyalah sebuah benteng kecil yang dibangun suku-suku arab di Abad ke-9. benteng tersebut dinamakan Alhambra karena warnanya yang merah, berasal dari Bahasa Arab al-qal’a al-hamra, yang artinya benteng merah.
Selanjutnya di bawah pemerintahan, Aburrahman An-Nashir bangunan ini diperluas dan dibangun sedemikian rupa sehingga menjadi istana yang megah dan memanjakan mata.
Pembangunan kembali Alhambra bukan tanpa sebab, kedatangan bangsa muslim di daerah Spanyol tentu saja memancing agresi dan ancaman dari kerajaan lokal di setempat.Â