Mohon tunggu...
Muhammad Padisha
Muhammad Padisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPNVY

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengungkap Bayangan: Menelusuri Rasisme Dalam Masyarakat Korea Selatan

5 Juni 2023   10:30 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:33 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

faktor lingkungan adalah salah satu faktor mengapa rasisme dapat terjadi. Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang tidak baik dan cenderung rasis terhadap kelompok ras atau etnis tertentu, maka kemungkinan besar akan menciptakan perilaku rasis dan diskriminatif pada masyarakat tersebut. Terutama pada masyarakat yang homogen. Ketika masyarakat yang sudah terbiasa hidup dalam homogenitas mendapati kehadiran masyarakat yang cenderung multikultural, ada kemungkinan timbulnya ketegangan atau ketidaknyamanan. Perubahan dalam komposisi demografi dan kehadiran kelompok-kelompok yang berbeda secara kultural, etnis, atau agama dapat menimbulkan ketidaknyamanan, ketidakpastian, dan kecemasan terhadap perubahan sosial yang terjadi. Alhasil, hal tersebut menciptakan sikap rasis dalam masyarakat. Namun, terkait dengan sikap diskriminatif dan rasis, respons individu dan masyarakat bisa bervariasi. Beberapa orang mungkin merasa terancam oleh perbedaan budaya dan identitas yang baru, yang dapat mengakibatkan prasangka, stereotip, dan diskriminasi terhadap kelompok lain. Disisi lain, ada juga mereka yang menerima perubahan tersebut.

Kurangnya Tindakan dari Aparat Penegak Hukum

walaupun undang-undang mengenai hak anti-diskriminasi sudah berlaku secara global, namun tanpa dibarengi dengan tindakan tegas dari aparat penegak hukum semuanya akan berujung sia-sia. Bisa kita lihat dari kasus George Floyd yang terjadi di Amerika Serikat, yang mana pelaku rasismenya adalah aparat penegak hukum di negara tersebut. Kemudian bisa kita lihat juga dari kasus Korea Selatan, walaupun sudah diusahakan tetapi undang-undang anti-diskriminasi tidak kunjung disahkan dan mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak. Hal-hal tersebut yang menyebabkan mengapa rasisme sulit diberantas.

Ketakutan dan ketidakpastian

Rasisme sering kali muncul dalam situasi ketidakpastian atau saat seseorang merasa terancam oleh perubahan sosial, ekonomi, atau politik. Dalam usaha untuk menjaga status quo dan keamanan kelompoknya, individu atau kelompok dapat mengembangkan sentimen rasialis sebagai cara untuk menyalahkan atau mencari kambing hitam atas masalah yang mereka hadapi. Pandemi yang terjadi beberapa tahun belakangan menimbulkan resesi ekonomi di berbagai negara, tak terkecuali Korea Selatan. Hal tersebut pada akhirnya menyebabkan meningkatnya rasa tidak suka dan benci warga lokal Korea terhadap orang asing di negara mereka. Alhasil, sikap rasisme di masyarakat sulit untuk diberantas.

Pengaruh media massa

Media massa juga memegang peranan penting mengapa rasisme sulit untuk diberantas. Karena media massa memiliki peran yang kuat dalam membentuk persepsi dan pandangan masyarakat terhadap ras dan etnis tertentu. Media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi apa yang dianggap sebagai norma dan nilai-nilai sosial. Jika media massa secara sistematis mengesankan bahwa ras atau etnis tertentu lebih rendah atau lebih buruk, hal ini dapat mempengaruhi pandangan dan sikap masyarakat terhadap kelompok tersebut, serta mengokohkan perilaku rasialis. Jika masih banyak terdapat pemberitaan negatif dari media terhadap pihak tertentu, maka isu mengenai rasisme akan terus ada dan akan terus-menerus hidup dalam masyarakat.

Selain merugikan masyarakat secara individu maupun kelompok, jika kita lihat dengan kacamata liberalisme, adanya diskriminasi rasial juga dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap suatu negara di dalam hubungan internasional. Adanya rasisme akan menciptakan ketidakadilan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang telah disepakati oleh berbagai negara. Jika dibiarkan, maka hal ini dapat memicu ketegangan dan konflik antarnegara. Kemudian, rasisme juga dapat menyebabkan terhambatnya kerjasama internasional. Diskriminasi rasial atau etnis nantinya akan menghalangi kemampuan negara-negara untuk bekerja sama secara efektif dalam isu-isu global, seperti perdagangan, lingkungan, atau keamanan. Terakhir, rasisme dalam cakupan yang lebih luas dapat menyebabkan pertikaian antara suatu negara dengan negara lainnya. Dalam sudut pandang liberalisme, konflik bersenjata dianggap sebagai kegagalan dalam mencapai tujuan perdamaian dan keadilan yang menjadi landasan prinsip liberal.

Penutup

Rasisme bukan menjadi hal yang baru di dalam dunia internasional. Rasisme terus menjadi isu yang mendapat perhatian secara global dikarenakan hampir seluruh negara di dunia mengalami isu permasalahan rasisme. Kemungkinan besar rasisme disebabkan oleh prasangka yang timbul didalam masyarakat terhadap suatu kelompok dan prasangka tersebut akhirnya dijadikan suatu keyakinan oleh masyarakat dalam memandang negatif suatu kelompok ras atau etnis lainnya.

Korea Selatan sebagai salah satu jajaran negara maju di dunia tidak luput dari isu permasalahan rasisme. Rasisme yang terjadi di Korea Selatan disebabkan oleh masyarakat yang homogen. Pengertian dari masyarakat yang homogen itu sendiri yaitu kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan nilai-nilai, norma, bahasa, adat istiadat, dan identitas yang kuat. Korea Selatan juga memiliki sejarah yang panjang dalam hal etnis dan budaya sehingga tidak mempertimbangkan keberagaman dengan baik. Pada saat yang bersamaan banyak pekerja asing masuk ke Korea Selatan yang pada akhirnya menimbulkan prasangka negatif masyarakat korea selatan dan membawa dampak diskriminasi terhadap suatu kelompok tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun