Baca juga : Drama Korea: Makin Banyak Drakor, Korea Utara Makin Kejam Ke Rakyatnya?
 Barangkali kecintaan mereka pada budaya sendiri memang tidak sepenuhnya besar. Mungkin juga mereka beranggapan jika budaya Korea Selatan lebih bagus. Hal ini tentu sesuai sudut pandang mereka sendiri.
Untuk itu, Korea Utara yang menganut paham komunis mengambil langkah serius menanggapi hal ini. Mungkin mereka bisa kembali memperkuat kecintaan warga akan budaya sendiri, caranya bisa macam-macam.
Cepat atau lambat kembalinya kecintaan warga Korea Utara akan budayanya, itu semua tergantung kebijakan yang akan diambil Kim Jong Un.
Indonesia, Bagaimana?
Demam drakor bukan hanya dialami warga Korea Utara. Semua tahu, drakor ini merambat cepat di hati masyarakat Indonesia. Tidak seperti Korea Utara yang melarang, di Indonesia drama-drama Korea Selatan bahkan mulai banyak ditayangkan di stasiun televisi kita.Â
Indonesia juga tidak mempermasalahkan tentang rakyatnya yang mulai menulis dan berbicara ala Korea Selatan. Bahkan, Indonesia terkesan terbuka menyambut baik drama Korea masuk dalam jejeran film favorit di Indonesia.
Baca juga : Meraba Garis Kuning Permusuhan Korea Utara dan Selatan
Indonesia mungkin menganggap kecintaan rakyat akan budaya sendiri itu masih jauh lebih besar ketimbang memikirkan hal-hal seperti yang Kim Jong Un lakukan. Atau mungkin Indonesia sudah mewanti-wanti jika suatu saat kebudayaan Indonesia akan hilang digantikan budaya-budaya luar lainnya? Kita tidak tahu.
Kita semua berharap, masyarakat Indonesia akan tetap mampu mencintai dan mempertahankan budaya sendiri walau mengagumi budaya luar. Semoga saja. Â