Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2022 Mengajak Masyarakat untuk Peduli Lingkungan

Semarang (11/08/2022) - Permasalahan sampah di Indonesia hingga saat ini masih menjadi polemik yang belum ada ujungnya. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan permasalahan sampah hingga saat ini belum terselesaikan. Bahkan hingga dewasa ini, banyak dari kita yang masih kebiasaan menggunakan produk-produk yang berpotensi menjadi sampah dan membuang sampah sembarangan seperti ke sungai. 

Setiap tahunnya Indonesia memproduksi sampah sebanyak 1,29 juta ton sampah plastik ke sungai. Sampah yang dibuang ke sungai selanjutnya akan bermuara ke laut. Hal ini tentu dapat berdampak buruk bagi ekosistem laut. 

Sampah plastik mengandung mikroplastik yang menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem di laut. Pencemaran mikroplastik menyebabkan banyak kasus kematian ikan dan biota-biota laut lainnya. Ikan yang terkontaminasi mikroplastik yang kemudian akan dikonsumsi oleh manusia membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia. 

Menanggapi permasalahan sungai yang tercemari sampah, khususnya Sungai Kali Asin yang terdapat di Kelurahan Panggung Kidul, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Periode 2022 turut berkontribusi dalam memberikan edukasi lewat sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kelurahan Panggung Kidul, Semarang Utara. Kegiatan ini dilakukan pada Kamis, 11 Agustus 2022. 

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan memberikan informasi tentang bahaya dari sampah-sampah yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan umur sampah tersebut untuk terurai, serta hal-hal yang dapat dilakukan dalam upaya mengurangi penggunaan sampah, seperti menggunakan tas belanja kain, mengganti pemakaian sedotan plastik dengan sedotan stainless, menggunakan tumbler minuman, membuang sampah pada tempatnya, serta melakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). 

Tujuan dilakukan sosialisasi ini diharapkan agar masyarakat Panggung Kidul lebih peduli terhadap ekosistem laut lewat menjaga laut dengan tidak membuang sampah ke sungai. 

Dokpri

Penulis: Maria Fransiska Limbong - Mahasiswa Ilmu Kelautan -  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

DPL: drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp.Perio