Mohon tunggu...
Muhammad llham
Muhammad llham Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional

Tertarik pada isu keamanan, lingkungan, kesehatan, dan pangan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menjaga Laut Natuna Lewat Diplomasi: Melihat Ulang Kerja Sama Bakamla dan China Coast Guard

11 Oktober 2025   17:19 Diperbarui: 11 Oktober 2025   17:23 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Delegasi Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI melakukan pertemuan High Level Meeting dengan China Coast Guard di Beijing, China. (Dokumentasi Bakamla)

Sinergi Lintas Sektor dan Poros Maritim Dunia

Diplomasi pertahanan di Laut Natuna juga menunjukkan sinergi lintas sektor antara TNI AL, Bakamla, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kemenko Marves. Seluruh lembaga ini berperan dalam menjaga keamanan laut, mengatur sumber daya, dan membangun diplomasi maritim yang efektif.

Kebijakan seperti ini sejalan dengan visi besar Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, yang menekankan lima pilar utama: budaya maritim, infrastruktur, ekonomi, diplomasi, dan pertahanan laut. Dengan memperkuat diplomasi pertahanan, Indonesia menunjukkan bahwa kekuatan maritim bukan hanya tentang kapal perang, tetapi juga tentang kemampuan mengelola hubungan antarnegara dengan bijak.

Langkah Bakamla di Beijing juga membuka peluang kerja sama teknis seperti pertukaran informasi intelijen maritim, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penggunaan teknologi pengawasan laut yang lebih modern. Semua itu adalah bagian dari transformasi strategi pertahanan maritim Indonesia yang semakin modern dan profesional.

Refleksi: Kekuatan Tidak Selalu Soal Senjata

Kerja sama Bakamla dan China Coast Guard membuktikan bahwa menjaga kedaulatan tidak harus selalu dengan unjuk kekuatan militer. Dalam dunia yang semakin kompleks, kekuatan sejati justru terletak pada kemampuan membangun kepercayaan, beradaptasi, dan mengelola konflik dengan kepala dingin.

Diplomasi pertahanan memberi ruang bagi Indonesia untuk memperkuat posisi tawar tanpa menciptakan permusuhan. Strategi modern seperti ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu berdiri tegak sebagai negara maritim yang berdaulat sekaligus rasional.

Laut Natuna bukan hanya simbol kedaulatan, tetapi juga cermin bagaimana Indonesia membangun masa depan maritim yang aman, damai, dan sejahtera. Melalui diplomasi pertahanan, Indonesia tidak hanya menjaga lautnya, tetapi juga menjaga kehormatan dan stabilitas kawasan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun