Apa yang terlintas di benakmu kalau dengar "pustakawan angkat beban"? Barbel atau buku? Bisa dua-duanya malah! Kok bisa? Bukannya pustakawan kerjanya cuma duduk menjaga buku, baru sibuk kalau ada peminjaman dan pengembalian? Jangan salah! Di balik rak dan koleksi, kerja pustakawan juga ada yang membutuhkan tenaga fisik. Mulai dari memindahkan koleksi berukuran besar, shelving ratusan buku, sampai mengangkat dus berisi buku-buku baru. Latihan beban berperan penting dalam meningkatkan produktivitas kerja pustakawan.
Membantu Pekerjaan Fisik
Latihan beban membantu memperkuat otot, tulang, dan daya tahan tubuh. Bagi pustakawan, hal ini membuat kegiatan angkat-mengangkat jadi lebih ringan. Selain itu, pekerjaan jadi lebih efektif dan efisien. Karena menghemat waktu, pustakawan jadi bisa mengerjakan hal lain yang juga tidak kalah penting. Â
Memperkuat Genggaman Tangan
Di sisi lain, latihan beban juga dapat membuat tangan jadi lebih kuat saat memegang koleksi, sehingga jadi tidak gampang jatuh. Pustakawan dapat melatih forearm secara khusus untuk meningkatkan kekuatan genggaman tangan. Forearm yang kuat dapat meningkatkan kinerja pustakawan saat melakukan shelving atau pekerjaan lainnya yg membutuhkan pegangan tangan yang kuat.
Mengurangi Risiko Cedera
Teknik mengangkat koleksi juga perlu diperhatikan, terutama jika mengangkatnya dari bawah. Dengan latihan beban, pustakawan dapat belajar teknik deadlift yang benar. Deadlift adalah latihan angkat beban di mana barbel atau beban lain diangkat dari lantai hingga posisi berdiri tegak dengan tubuh lurus. Gerakan ini dapat mencegah cedera saat mengangkat koleksi. Jika caranya salah bisa menyebabkan cedera pada punggung dan bahu. Selain memperkuat pinggang bawah, deadlift juga membuat postur tubuh menjadi lebih tegap.
Menjaga Kesehatan Mental
Latihan beban juga memiliki manfaat mental untuk pustakawan. Salah satunya adalah memicu pelepasan endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Hal ini bermanfaat saat pustakawan menghadapi beban kerja berlebih atau saat bekerja di bagian layanan yang dinamis, menghadapi pemustaka yang karakternya beraneka ragam. Di sisi lain, latihan beban juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Tubuh yang lebih sehat bugar dan postur yang lebih tegap bisa memengaruhi cara pustakawan berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, serta pemustaka. Â
Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Citra Profesi
Di sisi lain, latihan beban juga memiliki manfaat profesional. Pustakawan bisa menjadi teladan gaya hidup sehat. Saat mengikuti kegiatan seperti kampanye literasi, pustakawan dapat menunjukkan bahwa selain berurusan dengan koleksi, mereka juga menerapkan gaya hidup sehat secara nyata. Bagi pustakawan yang bekerja di layanan, memiliki badan berotot membuat mereka menjadi daya tarik tersendiri secara visual. Hal ini bisa menarik minat lebih banyak pemustaka untuk mengunjungi perpustakaan. Â
Pengalaman Pribadi
Sebagai pustakawan di Layanan Koleksi Surat Kabar Langka, latihan beban di gym benar-benar meringankan pekerjaan. Koleksi di sini selain berukuran besar, beratnya juga bervariasi karena tiap bundel ketebalannya berbeda-beda. Sebelum latihan beban, saya cukup kewalahan mengangkat koleksi yang benar-benar berat, seperti koleksi enkapsulasi. Setelah latihan beban, kinerja saya meningkat. Pekerjaan jadi lebih efisien karena bisa mengangkat beberapa bundel sekaligus, baik saat shelving maupun mengirim koleksi ke pemustaka. Karena koleksi sampai lebih cepat, mereka jadi puas dengan pelayanan yang diberikan dan saya punya waktu lebih  banyak untuk melakukan pekerjaan lainnya. Â
Memulai Latihan Beban Bagi Pustakawan
Bagi pustakawan yang ingin memulai latihan beban, bisa mulai di rumah atau kantor. Lakukan gerakan sederhana seperti push up, squat, plank atau latihan  yang bisa menggunakan buku tebal atau berukuran besar. Meja atau kursi juga bisa digunakan sebagai alat bantu untuk latihan beban. Kalau mau lebih serius, boleh coba ke gym. Mulailah dengan beban ringan, fokus pada teknik, dan jangan lupa pemanasan serta pendinginan. Jika perlu, bisa konsultasi dengan instruktur atau dokter dulu.
Penutup
Latihan beban bukan cuma untuk binaragawan, atlet, atau profesi lainnya yang memang memerlukan tenaga fisik kuat, tapi juga pustakawan. Tubuh yang sehat, bugar, dan kuat membuat pustakawan jadi semakin produktif dan percaya diri. Menjadi pustakawan bukan hanya soal koleksi dan literasi, tapi juga menjalani gaya hidup sehat. Mari kita dobrak stereotip pustakawan "penjaga buku" yang pasif!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI