Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalah 0-6 di Osaka, Introspeksi Menuju Sepak Bola Indonesia Berkelas Dunia

10 Juni 2025   20:14 Diperbarui: 11 Juni 2025   10:13 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mental juara tidak lahir dari kemenangan semata, tetapi dari keberanian untuk terus berbenah setelah kekalahan. Jepang menunjukkan bahwa pembangunan sistemik bisa mengubah sejarah. Indonesia, dengan sejarah panjang rivalitas dan semangat nasionalisme yang kuat, punya modal yang tidak kalah besar. Tinggal bagaimana kita memadukan semangat itu dengan manajemen modern dan visi jangka panjang.

Dengan lolosnya Indonesia ke babak keempat kualifikasi, tantangan akan semakin berat. Lawan-lawan seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Irak, atau Palestina menanti. Bila tidak ada langkah strategis yang konkret, lolosnya Indonesia hanya akan menjadi cerita manis sesaat yang segera dilupakan. Maka, kekalahan dari Jepang harus ditulis dalam buku sejarah bukan sebagai aib, tetapi sebagai titik tolak revolusi sepak bola nasional.

Sepak bola bukan hanya pertandingan 90 menit, tapi gambaran bagaimana satu bangsa membentuk mentalitas, organisasi, dan impiannya. Jika Jepang bisa bangkit dari kekalahan 7-0 di 1968 menjadi raksasa Asia di 2025, maka Indonesia juga bisa, asal bersungguh-sungguh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun