Penting pula untuk melibatkan masyarakat lokal dalam gerakan penghijauan. Mereka bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga aktor kunci yang akan menjaga pohon hingga tumbuh menjadi hutan. Pendekatan partisipatif ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang menempatkan manusia sebagai bagian dari ekosistem, bukan sekadar pengelola sumber daya.
Dalam konteks global, penanaman pohon harus disinergikan dengan komitmen internasional untuk menurunkan emisi, seperti Perjanjian Paris. Penurunan suhu bumi tidak akan tercapai jika hanya satu negara yang bekerja, sementara negara lain tetap mengandalkan energi fosil. Karena itu, diplomasi lingkungan perlu mendorong aksi kolektif dan transfer teknologi restorasi ekosistem.
Akhirnya, penanaman pohon tetaplah langkah penting dalam mitigasi perubahan iklim, tapi harus ditempatkan dalam kerangka yang lebih besar dan sistemik. Pohon bukan pahlawan tunggal, tetapi bagian dari orkestra solusi ekologi yang harus melibatkan kebijakan, teknologi, budaya, dan etika ekologis. Jika dilakukan dengan serius dan terpadu, menanam pohon bukan hanya tentang menurunkan suhu bumi, tetapi juga tentang merestorasi harapan umat manusia atas masa depan yang lebih sejuk, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI