Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mau Bebas Finansial Sebelum 40 Tahun? Dana Pensiun Kuncinya!

22 Mei 2025   10:07 Diperbarui: 22 Mei 2025   10:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dana pensiun (Sumber: ruangmenyala.com)

Kamu masih 20-an? Ini waktu emas, bukan terlalu dini! Seringkali kita merasa pensiun itu urusan orang umur 50-an. Padahal, masa emas menyiapkan pensiun justru di usia 20-30an, saat waktu masih panjang dan kekuatan bunga majemuk bisa bekerja maksimal. Ini seperti efek bola salju, semakin cepat kamu gulirkan, semakin besar hasilnya di ujung jalan. Jadi, kalau kamu baca ini sambil scroll TikTok, ya, ini juga penting buat masa depanmu.

Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak Gen Z ngerasa gaji bulanan udah habis buat bayar kos, cicil motor, atau jajan boba. Tapi justru di sinilah tantangannya: bukan soal besar kecilnya pendapatan, tapi soal seberapa disiplin kamu mengelola uang. Dana pensiun itu maraton, bukan sprint. Sedikit tapi konsisten jauh lebih powerful.

Kenapa harus sekarang? Karena masa depan nggak nungguin kamu siap. Pensiun bukan cuma soal tua, tapi soal kebebasan. Kamu mau terus kerja sampai usia 70 karena terpaksa? Atau punya pilihan buat jalan-jalan, ngopi santai, atau buka usaha kecil tanpa beban? Semakin awal kamu mulai, semakin besar kebebasan yang bisa kamu nikmati nanti. Dana pensiun bukan hanya soal kamu, tapi juga soal keluarga kamu nanti. Jangan sampai anak cucumu harus menanggung beban finansial karena kamu nggak siap. Menyiapkan payung sejak sekarang bukan hanya cerdas, tapi juga bertanggung jawab.

Tantangan terbesar mulai dari mana? Ini pertanyaan yang sering saya dengar. Jawabannya jelas mulai dari dirimu. Catat pengeluaran, lihat berapa yang bisa kamu sisihkan. Bahkan Rp50.000 per bulan pun bisa jadi awal. Yang penting adalah kebiasaan, bukan jumlah. Ingat, kamu sedang membangun fondasi, bukan langsung bangun istana. Bikin satu rekening khusus yang kamu anggap 'tabu' untuk diutak-atik. Bahkan lebih bagus lagi kalau disimpan di instrumen investasi jangka panjang seperti reksa dana saham atau DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Out of sight, out of mind!

Menunda persiapan pensiun berarti memberi ruang untuk penyesalan di masa depan. Mulailah dari kecil, karena langkah kecil hari ini bisa menjadi kebebasan besar di hari tua.

Gunakan formula 50/30/20 tapi GenZ-style. Kalau kamu bisa alokasikan 20% dari penghasilan untuk masa depan, keren! Tapi kalau belum bisa, mulailah dari 5% dulu. Atur 50% untuk kebutuhan pokok, 30% buat gaya hidup dan hiburan, lalu sisanya buat tabungan, dana darurat, dan dana pensiun. Fleksibel boleh, asal tetap ada porsi investasi masa depan. Banyak anak muda takut investasi karena takut rugi. Tapi lebih rugi lagi kalau nggak pernah mulai. Mulailah dari produk yang kamu pahami, seperti reksa dana atau emas digital. Pelajari, jangan cuma ikut-ikutan. Pengetahuan adalah pelindung investasi terbaik.

Lawan FOMO dengan VIBO (Vision Before YOLO). YOLO itu seru, tapi tanpa visi jangka panjang, bisa jadi bumerang. Mulailah latih mindset VIBO, Vision Before YOLO. Setiap kali tergoda belanja impulsif, pikirkan apakah ini membawa saya lebih dekat atau lebih jauh dari pensiun nyaman? Punya skill ngonten, desain, ngajar, atau coding? Manfaatkan buat nambah penghasilan. Alokasikan penghasilan dari side hustle langsung ke dana pensiun. Jadi kamu tetap bisa hidup nyaman tanpa ngorbanin masa depan.

Kalau kantormu punya program pensiun, ikuti. Tapi jangan cuma andalkan itu. Buat versi mandiri kamu sendiri juga. Kamu bisa buka DPLK pribadi, atau investasi berkala di instrumen jangka panjang lainnya. Ada banyak aplikasi yang bisa bantu kamu tracking, budgeting, dan investasi. Misalnya Bibit, Ajaib, Bareksa, atau bahkan Excel biasa juga oke. Teknologi itu tools, tinggal kamu mau pakai atau enggak. Dana pensiun itu perjalanan panjang. Evaluasi tiap 6 bulan apakah kamu on track, apakah target perlu disesuaikan, apakah ada ruang untuk naikkan kontribusi? Jangan stuck di autopilot.

Pensiun bukan tentang berhenti bekerja, tapi tentang punya pilihan. Dan pilihan itu lahir dari keputusan cerdas yang kamu ambil di usia muda.

Pensiun sejahtera itu pilihan, bukan keberuntungan. Akhirnya, kita harus sadar bahwa masa tua yang nyaman bukan datang dari hoki, tapi dari keputusan cerdas yang diambil sejak muda. Kamu bisa pilih jadi generasi sandwich yang bingung cari uang buat orang tua dan anak, atau generasi visioner yang memutus rantai itu. Semua dimulai dari satu langkah kecil hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun