Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mundurnya 714 Dosen CPNS: Momentum Desain Ulang Penempatan Berbasis Talenta

16 April 2025   12:59 Diperbarui: 16 April 2025   16:57 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena mundurnya 714 dosen CPNS ini, secara tidak langsung, adalah refleksi rendahnya daya tarik profesi dosen sebagai ASN di mata generasi baru. Sebuah sinyal bahwa kita perlu membenahi bukan hanya sistem rekrutmen, tetapi keseluruhan arsitektur pengelolaan ASN pendidikan tinggi.

Kita tidak bisa membangun Indonesia Emas 2045 jika SDM unggul justru menjauh dari sistem negara. Pemerintah perlu mulai bergerak dari model manajemen ASN gaya lama menuju human capital governance yang adaptif, partisipatif, dan berorientasi pada retensi talenta.

Akhirnya, kita perlu menyadari bahwa kebijakan publik tidak bisa dibangun hanya dengan niat baik dan angka statistik. Ia harus dibangun dengan empati, data yang tajam, serta desain institusi yang memberi ruang tumbuh bagi manusia. Dosen bukan hanya pegawai, mereka adalah penjaga masa depan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun