Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Retret atau Retreat: Telaah Sosiologi dan Bahasa dalam Politik Indonesia

23 Februari 2025   16:52 Diperbarui: 24 Februari 2025   12:42 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan kepala daerah tiba di Akademi Militer Magelang untuk mengikuti retret pada 21 Februari 2025 (Sumber: tempo.co)

Pelantikan 961 kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, menjadi momentum penting dalam politik pemerintahan daerah. Pasca pelantikan, pemerintah menginisiasi kegiatan retret bagi para kepala daerah guna memperkuat moral dan soliditas tim. Namun, penggunaan istilah retret dalam konteks ini menimbulkan perdebatan, terutama dalam kaitannya dengan makna aslinya dan istilah serupa dalam bahasa asing, yaitu retreat.

Perbedaan antara kedua istilah ini tidak hanya bersifat linguistik, tetapi juga memiliki implikasi politik dan sosial dalam pembentukan kepemimpinan daerah.

Dalam perspektif sosiologi politik, istilah yang digunakan pemerintah mencerminkan strategi komunikasi yang bertujuan membangun narasi kebersamaan dan peningkatan kapasitas kepemimpinan.

Retret dalam konteks ini dirancang sebagai wadah pembelajaran, bertukar pikiran, serta memperkuat komitmen kepala daerah terhadap pemerintahan yang solid dan efektif. Jika dibandingkan dengan Diklat Kementerian Dalam Negeri maupun program Lemhanas, retret ini berusaha menggabungkan aspek pelatihan teknis dan penguatan wawasan kebangsaan dalam satu paket yang lebih dinamis.

Namun, dalam kajian bahasa, istilah retret tidak lazim digunakan dalam konteks kepemimpinan politik. Secara historis, kata retret diadaptasi dari bahasa Inggris retreat, yang berasal dari bahasa Prancis la retraite, merujuk pada tindakan mundur atau mengasingkan diri dari kehidupan sehari-hari, sering kali dalam konteks keagamaan.

Dalam dunia militer, retreat berarti mundur dari medan perang untuk mengatur ulang strategi. Penggunaan istilah ini dalam pemerintahan dapat menimbulkan ambiguitas, terutama jika tidak dijelaskan secara jelas maksud dan tujuannya.

Dalam politik dan pemerintahan, pemilihan istilah bukan hanya soal linguistik, tetapi juga soal legitimasi, persepsi publik, dan efektivitas komunikasi kebijakan.

Sementara itu, dalam praktik global, istilah leadership retreat memang sering digunakan dalam dunia korporasi dan pemerintahan sebagai forum strategis bagi pemimpin untuk merumuskan visi, misi, serta kebijakan yang lebih baik.

Namun, istilah ini tidak diterjemahkan secara langsung menjadi retret dalam bahasa Indonesia, melainkan sering disepadankan dengan lokakarya kepemimpinan, forum strategis, atau pelatihan kepemimpinan. Dalam bahasa Indonesia, kata retret lebih sering dikaitkan dengan kegiatan spiritual atau reflektif, bukan forum diskusi kebijakan pemerintahan.

Perbedaan pemaknaan ini menunjukkan bagaimana sebuah istilah yang diadopsi tanpa kajian mendalam dapat mengundang interpretasi yang beragam. Dari sisi kebijakan publik, istilah yang digunakan dalam komunikasi pemerintah seharusnya mempertimbangkan aspek kejelasan makna agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Jika tujuan utama kegiatan ini adalah penguatan kapasitas kepemimpinan, maka penggunaan istilah seperti pembekalan kepemimpinan atau forum strategis kepala daerah lebih sesuai dibandingkan retret.

Bahasa bukan sekadar kata, tetapi juga cerminan kebijakan dan strategi komunikasi politik. Ketidaktepatan istilah bisa mengaburkan makna kepemimpinan yang ingin dibangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun