Mohon tunggu...
muhammad karido
muhammad karido Mohon Tunggu... -

muhammad karido kelahiran tahun 1992 dikota paraya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Midang Lombok

23 Maret 2015   10:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:14 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Midang merupaka budaya masyarakat Lombok yang dimana midang ini sama artinya dengan meminang, midang ini merupakan suatau tanda kalau seorang laki-laki suka atau tertarik dengan perempuan,dan acara midang ini sering kali atau biasa dilakukan pada malem hari tetapi tidak menutup kemungkinan juga dilakuakan pada siang hari kalau rumah antara laki-laki dengan perempuan cukup jauh.

Budaya midang, ini sudah menjadi budaya yang turun temurun dari generasi ke generasi akan tetapi seiring dengan pengaruh budaya baru yang semakin membuat budaya midang ini lambat laun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menghilang.

Midang yang sering dilakukan oleh orang-orang terdahulu sangat jauh berbeda dengan yang sekarang, kalau pada masa dahulu atau dimasa orang tua kita di waktu muda dulu, ketika mereka hendak akan pergi midang ke rumah perempuan yang dia sukai, maka dia pasti akan berpakaian sopan, selain dari itu juga ketika dia sudah sampai di rumah perempuan yang dia tuju tadi yang menyambutnya biasa menyambutnya adalah orang tua dari sik perempuan tersebut.

Ketika, laki-laki tersebut sudah masuk ke dalam rumah maka peremuan ini akan duduk sangat jauh dari tempat laki-laki ini duduk dan biasanya yang terjadi adalah tidaka akan bisa bersuara kecil sehngga suaranya harus besar agar bisa didengar oleh laki-laki ataupun perempuan, selain itu juaga ketika acara midang ini berlangsung pasti orang ketiga akan selalu ada yaitu orang tua dari perempuan ikut juga duduk menemani anak perempuannya, secara otomatis semua yang dibicarakan diwaktu acara midang pasti juga akan diketahui oleh orang tua dari perempuan tersebut.

Midang ini akan berakhir ketika sudah jam sepuluh malem dan itu harus dilakukan oleh siapapun yang midang harus pulang, ketikan laki-laki ini akan pulang perempuan ini pun ikut mengantarnya tapi hanya sampai di depan pintu dan disinilah kadang mereka membicarakan apa yang haru mereka bicarakan supaya tidak didengar oleh orang tua dari perempuan, terkadang mereka bersalaman secara diam-diam dan itu membuat mereka sangat seneng karena bisa berpegangan tangan.

Tetapi, kadang-kadang dalam acara midang ini datang juga laki-laki lain atau pacar dari sik perempuan yang kedua taupun yang ketiga sehingga terjadilah acara ngelampuh atau bisa kita bilang giliran midang aratinya bahwa laki-laki yang datang pertama akan pulang sebelum jam sepuluh apabila ada laki-laki yang kedua datang midang di rumah perempuan yang sama, sehngga laki-laki yang datang pertama tadi harus pulang terlebih dahulu dan itu sudah mnjadi kebiasan diacara midang tersebut, terkadang laki-laki yang pulang setelah meninggalkan halaman rumah dari perempuan tadi, laki-laki itu akan melakukan atau menyanyikan lagu sasak atau yang sering terkenal dengan belawas ini dilakukan sampai kejauhan kira-kira sudah tidak terdengar dari rumah perempuan tempat dia midang tadi, tujuan dari belawas ini adalah supaya perempuan yang tadi tempat dia midangnya mengerti dengan isi hatinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun