Pesantren mendidik bukan hanya otak, tetapi hati. Di sinilah lahir generasi yang sabar, rendah hati, dan berakhlak, sifat-sifat yang mulai langka di era digital yang serba cepat. Maka biarlah dunia menilai dengan caranya sendiri; pesantren akan tetap berjalan dengan cahaya tradisinya.
Sebab nilai sejati tak perlu pembenaran, ia cukup dibuktikan melalui akhlak dan keberkahan nyata. Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tapi ruang peradaban yang menjaga harmoni antara akal dan hati. Santri dilatih untuk berpikir kritis tanpa kehilangan hormat, berilmu tinggi tanpa kehilangan rendah hati.
Ketika dunia modern gamang oleh krisis moral, pesantren memberi pelajaran bahwa kemajuan sejati tak hanya diukur dengan teknologi, tetapi juga dengan nilai. Karena dari pesantrenlah kita belajar bahwa akhlak adalah akar dari segala peradaban.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI