Mohon tunggu...
Rail fauzan
Rail fauzan Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai jalanan

Belajar dari semua dimensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sinopsis Sejarah Kerajaan Letta

5 Juni 2023   09:58 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:16 2773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

kepada Raja Letta. Mendengar kata bine (isteri), maka Raja Letta tersinggung dan marah, sehingga utusan yang terdiri dari

beberapa orang itu, sebagian besar dibunuh dan yang selamat kemudian kembali ke Bone melaporkan kepada Raja Bone bahwa mereka tidak diberi benih padi seperti pesan tuan. Raja Bone pun murka dan akhirnya menghukum Kerajaan Letta dengan jalan perang. Peperangan ini terjadi hanya karena perbedaan bahasa yaitu bahwa Raja Letta tersinggung pada waktu utusan Raja Bone meminta benih (bine) padi. 

Raja Letta mengira bahwa yang diminta oleh utusan Raja Bone itu adalah isterinya (binena) sehingga utusan itu dianggap kurang ajar sehingga utusan itu sebagian dibunuhnya (Wawancara La Djide, 19 Maret 2011). 

Kerajaan Letta sebelumnya adalah anggota persekutuan kerajaan Massenrempulu, akan tetapi kemudian ia keluar dari keanggotaan tersebut. Terakhir anggota persekutuan

Massenrempulu terdiri dari Kerajaan Batulappa, Kassa, Duri dan Maiwa serta Enrekang. Kerajaan Duri adalah juga merupakan anggota dari persekutuan Tallu Batu Papan yang beranggotakan antara lain; Kerajaan Malua, Kerajaan AIla', Kerajaan Bunfubatu. Pada tahun 1685, 

Kerajaan Letta ditaklukkan oleh Kerajaan


Bone, ketika itu Bone diperintah oleh Arung Palakka MalampeE Gemme'na. Ketika itu, Letta bertindak sangat gegabah karena membunuh utusan Kerajaan Bone yang berkunjung ke Kerajaan Letta. Pihak raja Bone menganggap bahwa perlakuan raja Letta itu sudah keterlaluan dan menginjak-injak harga diri rakyat dan Kerajaan Bone. Oleh karena persoalan itulah sehingga Kerajaan Bone menghukum Kerajaan Letta dengan jalan perang. Penaklukkan Kerajaan Letta tentu tidak dapat menahan serangan Kerajaan Bone karena serangan itu merupakan serangan gabungan dari beberapa kerajaan besar sekutunya seperti; Kerajaan Wajo, Soppeng dan Sidenreng. Akibatnya, raja Kerajaan Letta kalah dan harus mengakui keunggulan dan kemenangan Kerajaan Bone bersama sekutunya. Serangan ini berakibat sangat fatal karena bukan hanya Kerajaan Letta yang dihancurkan, tetapi kerajaan lain yang ada di sekitarnya juga turut dihancurkan yang kemudian dimasukkan ke dalam daerah palili (aasal staat) dari Kerajaan Sawitto (Bram Morris,1890, hlm.1). 

Sementara itu, orang-orang yang ditawan dalam pertempuran itu dinyatakan sebagai budak atau hamba yang kemudian dibagi empat oleh masing-masing raja yang membantu Kerajaan Bone. 

Pasca kekalahan Kerajaan Letta dari serangan Kerajaan Bone bersama sekutunya, maka keanggotaan Kerajaan Letta dicabut kemudian digantikan oleh Kerajaan Maiwa yang tadinya aasal atat lili dari Kerajaan Sidenreng. Oleh karena itu, Kerajaan Maiwa juga ditingkatkan kedudukannya menjadi kerajaan berdaulat. Sedangkan Bilokka, CorawaliE, Awanio dan WettaE yang tadinya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Soppeng, dimasukkan ke dalam ansal ataulili dari Kerajaan Sindereng Mengenai sejarah tertua dari kerajaan Massenrempulu tidak dapat diketahui dengan pasti. 

Tetapi besar kemungkinan bahwa kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam federasi Massenrempulu dan Tana Toraja pemah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Luwu hingga masa keemasan Kerajaan Luwu pudar. Ada juga kemungkinan bahwa kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam federasi Massenrempulu sendiri yang membebaskan dirinya menjadi kerajaan-keralaan yang merdeka dan berdaulat penuh kemudian membentuk sendiri persekutuan Bugis disebut Ma' sinrimpulu yang berarti daerah yang berdekatan dengan gunung. 

Ada pun daerah Tana Toraja tetap menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Luwu hingga memasuki tahm7947 yang sejalan dengan pembentukan Hadat Tinggi oleh pemerintah NIT oleh Gubernemen Celebes (daerah-daerah pemerintahan langsung) termasuk Tana Toraja yang ditingkatkan statusnya setaraf dengan swapraja asli atau neo Swaprnjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun