Mohon tunggu...
muhammad ikmal
muhammad ikmal Mohon Tunggu... Sosial budaya, Keuangan dan Perpajakan

Hobi: Menulis, Olahraga dan Membaca. Topik yang disukai: Sosial, Ekonomi, Keuangan, perpajakan dan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sepatu Lari Canggih: Bikin Aman atau Tambah Rawan Cidera?

27 September 2025   00:20 Diperbarui: 27 September 2025   00:20 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Image Generator

Pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah sepatu lari yang makin tebal, makin empuk, dan penuh teknologi itu benar-benar menyelamatkan kaki kita? Atau jangan-jangan, justru menyimpan risiko cedera baru yang selama ini tidak kita sadari?

Beberapa tahun lalu, dunia lari sempat geger dengan tren sepatu minimalis. Bentuknya tipis, solnya tipis, bahkan ada yang nyaris mirip sandal. Katanya, dengan begitu kita bisa berlari lebih alami, otot kaki makin kuat, dan tubuh lebih sehat.

Sayangnya, banyak pelari yang mencoba tren itu justru harus gigit jari. Cedera seperti sakit tumit (plantar fasciitis), tendon Achilles yang tertarik, sampai retak tulang kaki jadi cerita nyata. Ternyata, tidak semua kaki cocok dipaksa telanjang dengan sepatu tipis.

Dari situ, tren bergeser drastis. Kini hadir sepatu dengan sol tebal, empuk, dan bantalan berlapis-lapis. Desain seperti ini sering disebut maximalist membuat langkah terasa seperti melayang. Salah satu pionirnya, Hoka, bahkan sempat jadi bahan candaan karena solnya setinggi busa kasur.

Namun puncak inovasi datang saat teknologi super shoes dikenalkan. Sepatu ini menggabungkan busa ultra ringan dengan pelat karbon di dalam solnya. Hasilnya? Setiap langkah terasa mendapat dorongan tambahan, seakan ada "trampoline mini" di kaki kita. Tak heran banyak rekor lari dunia pecah setelah teknologi ini dipakai para atlet.

Antara Kenyamanan dan Risiko

Sepatu canggih jelas bikin lari lebih ringan, tapi jangan buru-buru percaya sepenuhnya aman. Sol yang terlalu tinggi bisa bikin kita kehilangan kestabilan, apalagi saat berlari di jalan bergelombang seperti banyak ditemui di Indonesia. Risiko keseleo atau salah pijak bisa meningkat.

Selain itu, bantalan empuk bukan berarti tekanan hilang. Beban yang tadinya terasa di telapak kaki bisa pindah ke lutut atau pinggul. Jadi tetap ada kemungkinan cedera, tergantung kondisi tubuh dan cara kita berlari.

Minimalis vs Maksimalis vs Super Shoes

Jenis SepatuCiri UtamaKelebihanKekuranganCocok UntukMinimalisSol tipis, hampir tanpa bantalanRingan, kaki terasa alami, otot kecil kaki lebih terlatihRisiko cedera tinggi (tumit, tulang, tendon), tidak nyaman untuk jarak jauhPelari berpengalaman yang ingin melatih kekuatan kakiMaksimalisSol tebal dengan bantalan ekstraNyaman, empuk, mengurangi rasa sakit di telapakBisa terasa goyah, berat di beberapa modelPelari jarak jauh yang butuh kenyamanan ekstraSuper ShoesBusa ringan + pelat karbon, sol tinggiEfisiensi tinggi, dorongan tambahan, terbukti membantu performaHarga mahal, sol cepat aus, stabilitas berkurangAtlet atau pelari serius yang mengejar performa lomba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun