1. Memperluas Hegemoni
Ini merupakan alasan pertama sekaligus alasan paling klasik mengapa Amerika seringkali melakukan intervensi militer kepada negara lain. Pada hakikatnya, ketika negara memiliki pengaruh yang kuat dalam berbagai hal, akan mudah sekali bagi mereka untuk menguasai sumber daya yang ada di negara tersebut dan ketergantungan negara yang diintervensi akan bertambah.Â
Sebagai contoh, baru-baru ini, pada 24 Februari 2022, ketika penyerangan Rusia terhadap kota-kota besar di Ukraina seperti Kyiv, Sumi, dan Odesa, pemerintah Ukraina sangat berharap Amerika dan anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) dapat membantu mereka menyelesaikan konflik Ukraina dengan Rusia. Hal ini menjadi bukti bahwa intervensi Amerika ke negara Eropa Timur, khususnya Ukraina, dapat menyebabkan ketergantungan suatu negara untuk "berlindung" di balik negara lain.
2. Security Dilemma
Security Dilemma adalah keadaan suatu negara untuk memperkuat militer mereka sehingga negara lain akan melakukan hal yang sama sebagai respons untuk usaha kesiapsiagaan. Jika kita mengilas balik sejarah bagaimana Amerika begitu obsesif untuk mengintervensi negara lain, tanpa membenarkan peperangan itu sendiri, alasan keamanan mungkin merupakan urgensi teratas Amerika untuk banyak mengintervensi negara lain. Ketika Amerika seolah "membantu" negara lain keluar dari konflik permasalahan peperangan, Amerika akan mendapatkan kepercayaan spesial dari negara tersebut.Â
Meskipun pada akhirnya Amerika kembali pada tujuan utamanya, yaitu mengeksploitasi sumber daya negara lain untuk keuntungan Amerika sendiri, kita tidak dapat menyangkal bahwa negara akan mendapatkan rasa aman ketika Amerika "meng-cover" negara tersebut. Hal logis yang ditimbulkan akibat keadaan tersebut adalah negara di sekitarnya yang mungkin memiliki niat memberikan ancaman ke negara tersebut setidaknya akan merasa segan dan takut untuk membuat perkara permasalahan.
3. Dinamika Ekonomi Politik Internasional Amerika Serikat
Secara teoritis, suatu negara berhubungan dengan negara lain pasti karena mereka menemukan potensi keuntungan yang didapatkan dengan terjalinnya hubungan suatu negara. Begitupun dengan Amerika yang terobsesi mengintervensi negara lain. Sebagai contoh, pada saat pemerintahan George Bush, Bush menganggap bahwa rezim pemerintahan Irak memiliki senjata pemusnah massal untuk memusnahkan Israel.Â
Amerika juga menganggap bahwa Saddam Hussein, dalang dibalik peristiwa 9/11, berada di Irak sehingga pada 20 Maret 2003 Amerika menginvasi Irak dengan alasan tersebut. Invasi ini berakhir pada 01 Mei 2003 dan setelah diusut tidak ditemukan senjata pemusnah massal yang dikatakan oleh Amerika. Setelah analisis lebih lanjut, alasan Amerika menginvasi Irak ternyata hanyalah karena ketakutan Amerika tidak memiliki pasokan minyak yang secara geografis memang melimpah ruah di daratan Timur Tengah.
4. Pengaruh Kolonialisme Inggris
Seperti yang sama-sama kita tahu, salah satu alasan mengapa Inggris, dan negara barat lainnya yang secara histori berperan sebagai penjajah, banyak melakukan kolonisasi di berbagai belahan dunia karena alasan superioritas mereka.Â