Mohon tunggu...
Muhammad Ghalin Fairuz
Muhammad Ghalin Fairuz Mohon Tunggu... mahasiswa

profil ini hanya untuk tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Esistensi Mahasiswa Muslim Sebagai Pendorong Perubahan Studi Islam Di Barat

9 Oktober 2025   22:56 Diperbarui: 9 Oktober 2025   22:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4.Dalam konteks setelah masa kemerdekaan dari pengaruh Barat, mahasiswa Muslim bertindak sebagai perantara dalam mengubah             cara pengetahuan yang berlaku dengan menentang penguasaan metode penelitian dari negara-negara Barat dan berusaha                             mendapatkan pengakuan terhadap cara berpikir ilmiah dalam Islam sebagai sumber pengetahuan yang sah.

Pembahasan

Hasil di atas menunjukkan bahwa mahasiswa Muslim di Barat kini tidak lagi dianggap sebagai kelompok yang terpinggirkan dalam dunia akademik. Justru, mereka semakin menjadi bagian penting dalam mengubah cara orang memandang Islam. Seperti yang dijelaskan oleh Ramadan (2004), kehadiran Muslim di Barat bukan hanya sekadar isu sosial, tetapi juga kesempatan untuk menciptakan "Islam Barat" yang lebih maju, sesuai dengan konteks, dan terbuka terhadap berdiskusi dengan orang lain..

Mahasiswa Muslim hadir di universitas dan memengaruhi suasana kelas, seminar, serta penelitian. Mereka membawa pengalaman religius dan sosial yang berbeda, yang sering kali memecahkan anggapan lama bahwa Islam hanya agama yang statis dan homogen. Dengan berpartisipasi secara akademik, studi tentang Islam kini semakin melibatkan pembahasan mengenai keadilan sosial, identitas, pluralisme, serta etika global.

Selanjutnya, para mahasiswa Muslim juga turut serta dalam membangun bridging scholarship --- yaitu sebuah upaya menghubungkan pengetahuan Timur dan Barat. Banyak skripsi, tesis, dan proyek penelitian yang dibuat oleh mahasiswa Muslim menggabungkan cara berpikir ilmiah dari Barat dengan tradisi tafsir, kalam, dan filsafat Islam. Fenomena ini menunjukkan adanya penggabungan pengetahuan yang kaya dan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Namun, tantangan masih terasa. Beberapa mahasiswa Muslim menghadapi prasangka atau ekspektasi yang berbeda: di satu sisi diharapkan bisa mengikuti cara belajar akademik dari Barat, tetapi di sisi lain berusaha mempertahankan identitas dan nilai-nilai keislaman mereka. Hal ini sering kali menciptakan rasa tidak nyaman dalam hal identitas, namun justru menjadi sumber ide-ide baru dalam dunia akademik. Seperti yang dijelaskan oleh Ahmed (2016), "ketegangan pengetahuan" ini justru mendorong munculnya gagasan-gagasan segar tentang keislaman di masa kini.

Dari sudut pandang dekolonial, mahasiswa Muslim berperan penting dalam menantang "keadilan pengetahuan" yang tidak seimbang --- yaitu ketimpangan dalam pembagian wewenang atas pengetahuan. Mereka menegaskan bahwa Islam bukan hanya bahan yang diteliti, tetapi merupakan tradisi berpikir yang masih hidup dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan peradaban dunia. Dengan kata lain, kehadiran mereka mengubah posisi Islam dari "benda yang diselidiki" menjadi "pembicara dalam diskusi"

Kesimpulan

Eksistensi mahasiswa Muslim di Eropa merupakan hal penting dalam perkembangan studi Islam masa kini. Mereka tidak hanya berpartisipasi dalam belajar, tetapi juga berperan sebagai pengubah cara berpikir yang membantu memperkaya komunikasi antar budaya. Dengan terlibat secara aktif dalam pendidikan tinggi, mereka membawa kembali nilai-nilai seperti etika, keadilan, dan spiritualitas dalam pengajaran Islam yang sebelumnya didominasi oleh pendekatan dari luar negeri.

Perubahan ini menunjukkan bahwa masa depan studi Islam di Barat akan semakin luas dan terbuka untuk bekerja sama antar budaya dan bidang ilmu. Mahasiswa Muslim telah menunjukkan bahwa mereka tidak mengganggu objektivitas ilmiah, justru memberi kesempatan untuk menciptakan cara berpikir ilmu pengetahuan yang lebih adil, manusiawi, dan menyeluruh..

Sebab itu, kehadiran mahasiswa Muslim di Barat menjadi tanda munculnya kesadaran baru --- bahwa ilmu pengetahuan yang benar tumbuh bukan dari penguasaan satu pihak, tetapi dari berdiskusi dan menghargai berbagai macam cara memahami dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun