Mohon tunggu...
Muhammad Fikri Yazid
Muhammad Fikri Yazid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ketika lidah mu sulit untuk menyampaikan ide mu, mari lenturkan jarimu dan menulis bersamaku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bermodal niat hingga menjadi pembina UMKM yang sukses

19 Juni 2021   23:09 Diperbarui: 24 Juni 2021   13:52 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc ufan : ufan saat berada di cafe yang ia bina

Putus asa dengan masalah ekonomi, Ufan pernah mencoba untuk bekerja dan menyampingkan cita-citanya. Untungnya, masa depan Ufan terselamatkan dari masalah ekonomi yang menghantuinya dengan cara mendapatkan beasiswa penuh bagi pendidikan hingga menjadi Pembina UMKM yang sukses

Banyak jalan menuju roma, ungkapan tersebut sangat cocok untuk disematkan dalam perjalanan kehidupan pendidikan Muhammad ufan, seorang anak nelayan yang berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan serta biaya hidup 8 semester penuh. Perjalanan Ufan untuk mencapai jenjang perkuliahan bukanlah hal mudah, pasalnya ia memiliki masalah ekonomi yang terus menyelimuti dirinya karena ufan datang dari latar belakang kurang mampu. agar dapat mewujudkan cita-citanya untuk duduk di bangku perkuliahan, Ufan harus bekerja dan mencoba mendapatkan beasiswa.

“Saat saya berada di semester 6 sekolah menengah atas, saya merasa bingung bagaimana saya akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Ekonomi terbatas merupakan salah satu alasan terbesar saya untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan sehingga pada saat saya telah lulus jenjang sekolah menengah atas, saya memiliki pikiran untuk langsung bekerja dari pada kuliah” ucap Ufan selasa (1/6/2021)

Pada awalnya Ufan mengikuti sosialisasi di sekolah yang diadakan mahasiswa bidik misi dari universitas. Bidik misi merupakan beasiswa bagi siswa dari latar belakang keluarga kurang mampu yang diberikan oleh pemerintah atau yang lebih dikenal sekarang sebagai (KIP) kartu Indonesia pintar. Ufan mendapatkan informasi bahwa beasiswa tersebut memungkinkan agar dirinya dapat kuliah secara gratis dan mendapatkan biaya hidup 8 semester. Demi mengejar cita-citanya Ufan mendaftarkan diri untuk menjadi calon penerima beasiswa tersebut.

Saat pengumuman kelulusan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri. Ufan diterima sebagai salah satu mahasiswa di jurusan teknologi hasil perikanan di universitas Riau. Pada saat itu beasiswa yang diajukan belum memiliki kejelasan karena pengumuman beasiswa dilaksanakan setelah 4 bulan menjalani masa perkuliahan. Ufan juga mengungkapkan bahwa 6 bulan lamanya ia harus menempuh perjalanan jauh ke kampus dengan berjalan atau menggunakan transportasi umum dikarenakan keterbatasan biaya. Setelah 6 bulan ufan melalui masa awal masuk perguruan tinggi, ufan bisa membeli motor bekas untuk digunakan sebagai transportasi menuju kampus dari sebagian beasiswa yang ia terima.

Masalah ekonomi tidak hanya Ufan alami untuk kepentingan pendidikan akan tetapi ia juga mengalami masa-masa sulit pada awal perkuliahan serta masalah ekonomi bagi kehidupannya untuk bertahan hidup di daerah asing. Demi mewujudkan cita-citanya Ufan tinggal di sebuah mushola yang ada di kota pekanbaru, di mushola tersebut ufan tinggal selama dua tahun serta memberi bantuan dalam menjaga kebersihan mushola.

Doc ufan: ufan saat saat selepas belajar mengajar mengaji
Doc ufan: ufan saat saat selepas belajar mengajar mengaji

Demi mendapatkan pundi-pundi uang agar dapat membantu kehidupannya, Ufan lantas mengajar alquran di mushola yang ia tempati. Dengan kemampuan yang dia miliki, ia dapat mengajar mengaji bagi anak-anak selepas sholat magrib. Dari pekerjaan tersebut Ufan menerima gaji sebesar 200 ribu setiap bulan untuk keperluannya pada masa awal masuk perguruan tinggi. Setahun menjalani profesi sampingan sebagai guru mengaji ia lantas diangkat sebagai imam pengganti di mushola dan menerima gaji 1 juta per bulan.

Tidak hanya sebatas kuliah, Ufan juga mencoba untuk kreatif sebagai wirausaha. Saat memasuki semester 3 ia mendengar salah satu organisasi bagi mahasiswa bidik misi membuka pendaftaran bagi anggota baru. Ufan lantas ikut serta dalam membangun organisasi tersebut sebagai wujud sukur ia sebagai salah satu penerima beasiswa. Tibalah pada masa pergantian kepengurusan, ia diamanatkan sebagai staf ahli kewirausahaan. Ufan juga mengelola beberapa pekerjaan seperti pembuatan baju untuk mahasiswa bidik misi yang berjumlah 1500 buah dari situ ia dapat meraup keuntungan sebesar 56 juta.

Dengan modal yang ia dapat dari jual baju, Ufan memiliki ide agar uang tersebut bermanfaat bagi kepengurusan selanjutnya. Salah satunya adalah menggunakan uang tersebut untuk membuka sebuah cafe. Sebagai inisiator untuk membuka cafe, Ufan di percayai sebagai penggerak cafe tersebut. Ufan lantas mulai mencari ruko disekitar kampus untuk dikontrak. Kontrakan tersebut nantinya akan direnovasi  layaknya sebuah cafe. Ufan beserta teman-temanya juga membeli perlengkapan bagi cafe yang ia bina dan renovasi tersebut memakan waktu 1 bulan lamanya. Akhirnya Cafe tersebut berjalan dengan baik dan memiliki ramai pengunjung pasca renovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun