3. Disinformasi dan Hoaks
 Arus informasi yang sangat cepat di era digital menimbulkan kebingungan publik, menciptakan distrust pada pemerintah, serta memicu konflik sosial. ASN dituntut menjadi agen literasi yang bisa meredam dampak negatif media sosial.
4. Korupsi dan Penurunan Integritas Lembaga
Korupsi masih menjadi penyakit kronis birokrasi yang menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat. ASN harus menjadi pionir dalam budaya antikorupsi dan transparansi.
5. Ancaman Global: Pandemi, Krisis Ekonomi, dan Perang Siber
 Isu-isu lintas negara seperti COVID-19, resesi global, dan serangan digital menuntut ASN memiliki kapasitas resilien dan adaptif terhadap krisis multidimensi.
Tantangan dalam Menyikapi Isu Kontemporer
ASN menghadapi sejumlah tantangan struktural dan kultural dalam menyikapi isu-isu tersebut, seperti:
1. Kapasitas analitis yang belum merata — Tidak semua ASN dibekali kemampuan membaca dan menganalisis dinamika sosial-politik.
2. Budaya kerja yang masih birokratis dan reaktif, bukan solutif dan proaktif.
3. Kurangnya ruang diskusi dan pengambilan keputusan partisipatif.
4. Minimnya literasi media dan literasi kebangsaan di kalangan ASN.
Modul ini menegaskan bahwa ASN harus mengembangkan keterampilan berpikir kritis, sistemik, dan berbasis nilai. ASN tidak boleh hanya menjadi pelaksana, tetapi juga harus menjadi penyaring informasi dan pengarah kebijakan publik yang membela kepentingan bangsa.
Upaya dan Strategi Penerapan Nilai Bela Negara