Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Hanya seorang buruh kecil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Batin dan Jiwa Seseorang Tak Akan Merdeka Selama Belum Meninggalkan 3 Hal Ini

15 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 15 Desember 2023   06:13 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap individu dilahirkan dengan jiwa dan batinnya masing-masing yang menjadi pendorong dalam menjalani kehidupan. Penilaian baik dari diri sendiri maupun orang lain dapat menciptakan efek positif pada kehidupan kita.

Namun, kenyataannya batin dan jiwa seseorang tak akan pernah bisa merdeka bila belum melepaskan ketiga hasratnya seperti hasrat ingin dipuji, hasrat ingin dihargai, dan hasrat menuntut balas budi.

Ketiga hasrat ini begitu melekat bahkan tak terpisahkan pada diri seseorang dalam memandang penilaian dan harapan orang lain. Jika individu terobsesi untuk mendapatkan pujian, penghargaan, atau menuntut balas budi, maka sejatinya ia akan hidup dalam bayang-bayang ekspektasi orang lain.

Kehidupan yang seharusnya berpusat pada pengembangan diri dan pemenuhan tujuan pribadi, malah menjadi fokus pada bagaimana mencapai pengakuan sosial. Pada akhirnya malah membuat kebebasan atau kemerdekaan jiwa dan batinnya menjadi terbatas.

Seorang individu seharusnya memiliki kebebasan untuk mengatur hidupnya sendiri tanpa harus selalu dipengaruhi oleh pikiran dan harapan orang lain. Dalam pengejaran pengakuan sosial, seseorang seringkali melibatkan diri dalam tekanan dan stres yang tidak perlu. 

Memikirkan pendapat orang lain tentang diri kita sendiri pun akan membatasi perkembangan pribadi dan pertumbuhan batin. Dengan kata lain, orang tersebut bisa terjebak dalam siklus yang tidak sehat dari pengejaran konstan terhadap pengakuan dan penerimaan sosial.

1. Hasrat Ingin Dipuji

Ada kecenderungan manusia untuk mengharapkan pujian dari orang lain. Pujian membuat kita merasa dihargai dan diakui jasa-jasanya. Serta merangsang rasa percaya diri dan menumbuhkan penampilan yang positif terhadap diri sendiri.

Namun, sifat ini bisa menjadi belenggu jiwa apabila menjadi kebutuhan utama dalam hidup kita. Terus mengejar pujian juga dapat membuat kita terjebak dalam penilaian orang lain dan melepaskan kontrol atas kebahagiaan pribadi kita.

Salah satu alasan mengapa seseorang memiliki hasrat ingin dipuji adalah karena dorongan intrinsik manusia untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan atas usaha yang mereka lakukan.

2. Hasrat Ingin Dihargai

Setiap individu memiliki keinginan alami untuk dihargai. Perasaan dihargai membantu kita merasa berharga dan memainkan peranan penting dalam masyarakat. Namun, jika hasrat ini menjadi dominan dalam hidup kita, maka kita bisa menjadi terobsesi dengan pengakuan dan persetujuan eksternal, yang pada akhirnya merampas kemerdekaan batin dan jiwa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun