Mohon tunggu...
Muhammad Fathan Roy
Muhammad Fathan Roy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku santai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan lingkungan Hidup Terkait Mitigasi Bencana, di Sekolah Dasar Negeri 096 Sarijadi Selatan, Kota Bandung.

19 Agustus 2022   22:16 Diperbarui: 19 Agustus 2022   22:40 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022 telah kembali melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Dengan mengusung tema "Desa Pendidikan Sepanjang Hayat". Peserta KKN UPI 2022 ini diikuti oleh 7.089 mahasiswa yang terdiri dari 5.607 Mahasiswa KKN Reguler dan 1.475 Orang KKN Rekognisi. 


Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada kelompok 38 di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Suka P. Pandia, M.Pfy. ini melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema " Desa Pendidikan Sepanjang Hayat ". Dengan tema tersebut, kelompok 38 ingin meningkatkan pendidikan di salah satu sekolah yang berada di desa sukawarna melalui program kerja yang dibuat.

Pada hari Sabtu tepatnya tanggal  4 agustus 2022, Kelompok 38 melaksanakan pengenalan lingkunan sekolah (PLH) terkait mitigasi bencana yang dilaksakan SDN 096 Sarijadi Selatan, Kota Bandung dalam pertemuan kali ini, pengajar memberikan materi seputar mitigasi bencana, cara menanggulangi dampak dari bencana alam dan menjelaskan jenis jenis bencana alam tersebut. Karena peserta atau siswa masih anak-anak, maka pengajar menjelaskan sambil bermain game dan siswa di suruh untuk melakukan simulasi dari bencana gempa.

Pengenalan lingkungan Hidup (PLH) terkait mitigasi bencana salah satu program kerja yang dilaksanakan pada kegiatan KKN kali ini. Program ini memiliki kegiatan berupa pendidikan formal yang berbasis simulasi di dalam kelas. Dalam pelaksanaannya, Sekolah dasar memiliki beberapa rangkaian kegiatan dengan pembahasan yang berbeda pada salah satu pertemuan dalam kelas.

Siswa yang tinggal di negara rawan bencana perlu mendapatkan pendidikan mitigasi bencana. Indonesia mempunyai permasalahan penting yaitu kinerja dalam menangani bencana masih dibilang rendah,kesadaran terhadap mitigasi bencana juga masih rendah, dan masih kurangnya keterlibatan sekolah dalam pengenalan pendidikan mitigasi bencana. Sehingga terdapat banyak korban jiwa ketika terjadi bencana dan juga kurangnya kesadaran masyarakat tentang kerentanan bencana serta upaya mitigasinya. Menurut Sunarto (2012), anak-anak memang sangat rentang terhadap bencana, hal ini juga bisa dipicu oleh faktor di sekitar mereka, yang berakibat mereka tidak siap ketika bencana datang. Menurut Desfandi (2014) pentingnya meningkatkan pengetahuan tentang bencana itu harus disosialisasikan terutama anak di usia sekolah dasar yang masih belum memahami tentang yang harus mereka lakukan jika bencana datang.

Oleh karena itu pemerintah bersama dengan sekolah mengadakan penerapan pendidikan pencegahan di sekolah. Menurut Suharwoto, dkk. (2015) penerapan pendidikan mitigasi bencana ini memang perlu di tanamkan kepada masyarakat sedini mungkin dan juga dapat di terapkan melalui pendidikan formal di sekolah sejak di sekolah dasar. Sehingga dapat meminimalisir adanya korban jiwa yang terkadang masih terolong anak-anak karena mereka belum mengerti

Dengan adanya inisiatif dan perhatian lebih (bisa disebut sebagai bentuk perlindungan diri terhadap banjir, misalnya tidak membuang sampah di sungai) atau meningkatkan kesiapsiagaan berkelanjutan dalam merespon kebencanaan. Ditambah lagi, siswa juga perlu mengetahui tentang pentingnya penanaman pemahaman dan ketahanan terhadap bencana terlebih anak sekolah dasar ada yang belum paham tentang cara yang harus mereka lakukan saat ada bencana

Dengan begitu, landasan pertama kegiatan pedidikan kebencanaan sejak dini menjadi dasar dalam kehidupan yang tahuakan bencana sepanjang masa yang biasa disebut long life education. Sekali lagi, pentingnya penerapan pendidikan mitigasi bencana di sekolah perlu dilakukan sejak dini, guna memberikan pendalaman pengetahuan serta kesiapan terhadap tindakan-tindakan yang perlu dilakukan sebelum/pada saat terjadinya bencana alam yang tidak terduga untuk meminimalisir segala dampak yang akan terjadi.

Melalui penerapan pendidikan mitigasi bencana di sekolah sejak dini akan membantu siswa dalam memahami pengetahuan dalam bencana alam, sikap dalam menghadapi bencana alam, pentingnya lingkungan untuk dijaga untuk mencegah terjadinya bencana, dan menemukan cara alternatif dalam upaya mitigasi. Maka perlu juga adanya pelatihan teknik mitigasi bencana dengan fokus peningkatan kemampuan menghadapi bencana dapat dilakukan sejak dini di rumah maupun sekolah supaya siswa dapat mengetahui cara dan langkah menyelamatkan diri saat bencana terjadi. Pelatihan ini bisa dimulai dari siswa sekolah dasar karena menurut Piaget, pada masa di SD merupakan fase operasional konkrit. (Suhardjo, 2011 ; Harijanto 2011)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun