Mohon tunggu...
Muhammad FarkhanMajid
Muhammad FarkhanMajid Mohon Tunggu... Sedang Belajar Menulis

Saya adalah mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kabupaten Temanggung sebagai Transit Wisatawan

31 Oktober 2021   22:15 Diperbarui: 31 Oktober 2021   22:36 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kabupaten Temanggung Sebagai Transit Wisatawan

Pariwasata merupakan sector yang penting dalam penyumbangan devisa negara, pariwasata adalah salah satu sector yang esessial untuk menjadikan daerah lebih terkenal dan ter ekspose, salah satunya di Kabupaten Temanggung.  Terletak diantara 2 gunung, yakni Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, seharusnya apabila kita melihat dari sisi geografis, seharusnya Temanggung lebih dapat diperhitungkan menjadi daerah wisata. Temaqnggung berada di jalan antara Jogja-Semarang, Jogja-Dieng, Jalur ke Karisidenan Banyumas, Jalur antara Jakarta ke daerah selatan.

Sayangnya, meskipun menjadi pertemuan banyak jalur, Temanggung hanya sebagai daerah untuk transit, bukan untuk berkunjung, padahal banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan di Temanggung, contohnya : Pasar Paringan, pasar yang menjual beraneka ragam kuliner tradisional, dengan sistem menukarkan uang ke kepingan bambu sebagai alat transaksi pembayaran, buka haqnya saat bulan Pon, dan Wage di kalender Jawa, 

lalu ada Posong, tempat untuk melihat golden sunrise sembari menikmati kuliner dan kopi khas Temanggung, tak lupa juga ada budaya Ngelinthing, yaitu pembuatan rokok secara manual khas Temanggung dengan tembakau khas Temanggung jiuga, karena Temanggung merupakan Kabupaten dan daerah penghasil tembakau yang sudah diakui dunia, terutama tembakau srinthil, yang hanya bisa tumbuh di daerah Kabupaten Temanggung, ini menjadi spesialisasi Kabupaten Temanggung untuk menjadi daerah dengan potensi wisata yang besar.

Menurut saya, alasan kenapa Temanggung tetap menjadi daerah transit meskipun banyak potensi wisata adalah, Temaqnggung kurang di ekspose sebagai daerah wisata, seharusnya Pemerintah bisa berperan penting dalam kemajuan Pariwisata di Temanggung, pun juga wisatawan yang berkunjung bisa lebih mengenalkan Temanggung ke masyarakat luas, selain itu inovsasi terhadap berkembangnhya tempat wisata di Temanggung harus benar-benar diperhatikan, karena apabila tidak ada inovasi, wisata di Kabupaten Temanggung yang didominasi oleh wisata alam, akan cenderung mirip dengan wisata alam yang ada di daerah lain.

Kabar baiknya adalah, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait dengan adanya persiapan pengelolaan 20 Desa wisata dan sekitar 11 destinasi wisata, maka saya berharap Pemerintah bisa berperan banyak dan aktif dalam kesuksesan Temanggung sebagai destinasi wisata, dan adanya inovasi terkait dengan destinasi wisata agar tidak mirip dengam daerah yang lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun