Mohon tunggu...
Muhammad Faiz Al Ghifari
Muhammad Faiz Al Ghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Program Studi Geografi

Hobi bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Katografi, Unsur Peta dan Proyeksi pada Hasil Praktikum

17 Oktober 2025   12:25 Diperbarui: 17 Oktober 2025   16:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Gambar Proyeksi Silinder

A. KARTOGRAFI

A.1 Apa itu Kartografi

Kartografi adalah ilmu, seni, dan teknik dalam membuat peta yang meliputi perencanaan, penyusunan, penggambaran, serta interpretasi peta. Kartografi tidak hanya sebatas menggambar peta, tetapi juga mencakup pemilihan data, penentuan simbol, penggunaan skala, dan penerapan proyeksi yang sesuai agar informasi permukaan bumi dapat disajikan secara akurat, jelas, dan komunikatif.

Secara umum, kartografi bertujuan untuk menyajikan representasi ruang dalam bentuk visual sehingga memudahkan pengguna dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan fenomena geografis. Dengan demikian, kartografi menjadi dasar penting dalam kajian geografi maupun dalam penerapan praktis seperti perencanaan wilayah, navigasi, pengelolaan sumber daya.

A.2 Dimana Kartografi ditemukan

kartografi kini banyak diterapkan di berbagai bidang seperti pendidikan, pemerintahan, perencanaan wilayah, hingga penelitian ilmiah, terutama dengan dukungan teknologi digital, citra satelit, dan sistem informasi geografis (GIS). Kartografi memiliki peran penting karena membantu manusia memahami pola keruangan dan kondisi geografis suatu wilayah.

A.3 Cara Kerja Kartografi

1. Pengumpulan Data (Data Acquisition)

Tahap awal kartografi adalah mengumpulkan data geografis dari berbagai sumber, seperti survei lapangan, citra satelit, foto udara, hasil pengukuran GPS, maupun data statistik dari lembaga resmi. Data ini mencakup informasi mengenai topografi, penggunaan lahan, batas wilayah, jaringan jalan, dan unsur geografis lainnya.

2. Pengolahan dan Analisis Data (Data Processing and Analysis)

Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dan diolah menggunakan perangkat lunak pemetaan, seperti Geographic Information System (GIS). Dalam tahap ini dilakukan proses koreksi, penyesuaian skala, proyeksi, serta klasifikasi simbol agar data sesuai dengan kebutuhan peta yang akan dibuat.

3. Desain dan Komposisi Peta (Map Design and Composition)

Setelah data siap, kartografer menyusun desain peta dengan memperhatikan unsur estetika dan fungsionalitas. Hal ini mencakup pemilihan warna, simbol, legenda, judul, arah mata angin, serta skala. Tujuannya adalah agar peta tidak hanya akurat secara ilmiah, tetapi juga mudah dipahami oleh pengguna.

4. Pembuatan Peta (Map Production)

Pada tahap ini, data yang telah diolah dan dirancang kemudian dikonversi menjadi peta digital atau cetak. Proses ini memanfaatkan teknologi komputer untuk menghasilkan peta dalam berbagai format, seperti peta topografi, tematik, maupun interaktif.

5. Evaluasi dan Validasi (Evaluation and Validation)

Tahap akhir adalah evaluasi dan validasi terhadap peta yang telah dibuat. Kartografer memeriksa kembali ketepatan posisi, simbol, serta informasi yang ditampilkan agar tidak menimbulkan kesalahan interpretasi.

B. LAPORAN PRAKTIKUM MENGGAMBAR PETA DI KERTAS KALKIR DAN PLASTIK TRANSPARANSI

B.1 Latar Belakang

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol sebagai representasi objek sebenarnya. Peta berfungsi untuk menyajikan informasi geografis secara visual sehingga memudahkan dalam memahami fenomena geosfer, menganalisis kondisi wilayah, serta sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan.

Dalam praktikum menggambar peta, mahasiswa diharapkan mampu memahami prinsip dasar pemetaan, serta mengenal berbagai jenis simbol peta. Kegiatan ini penting untuk melatih keterampilan dalam membaca dan membuat peta yang benar sesuai dengan tujuan pemetaan. Dengan demikian, praktikum peta tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis kartografi, tetapi juga memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap representasi ruang yang lebih akurat dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari maupun kajian geografi.

B.2 Definisi Peta

Peta adalah gambaran konvensional dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar menggunakan simbol-simbol untuk mewakili objek sebenarnya. Peta berfungsi menyajikan informasi keruangan secara visual sehingga memudahkan pengguna dalam memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan fenomena geografi.

B.3 Unsur Peta

Unsur peta merupakan komponen-komponen penting yang membentuk kesatuan dalam penyajian sebuah peta agar dapat memberikan informasi geografis secara jelas, akurat, dan mudah dipahami. Setiap unsur memiliki fungsi tersendiri yang saling melengkapi untuk membantu pengguna dalam menafsirkan isi peta. Unsur yang pertama adalah judul peta, yang berfungsi menjelaskan tema, wilayah, dan waktu pembuatan peta sehingga pembaca dapat mengetahui topik utama yang disajikan. Selanjutnya terdapat skala peta, yaitu perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala ini penting untuk menentukan ukuran, jarak, serta luas wilayah secara proporsional.

Selain itu, legenda atau keterangan peta berperan untuk menjelaskan makna simbol-simbol yang digunakan, seperti garis, warna, atau tanda tertentu, agar pengguna dapat memahami representasi setiap objek geografis. Simbol peta sendiri merupakan tanda atau gambar yang digunakan untuk menggambarkan kenampakan alam dan buatan manusia di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, jalan, dan permukiman. Unsur berikutnya adalah arah mata angin, yang berfungsi menunjukkan orientasi peta terhadap arah utara, selatan, timur, dan barat sehingga membantu pengguna mengetahui posisi relatif suatu wilayah.

Selain unsur utama tersebut, peta juga dilengkapi dengan garis tepi atau bingkai peta yang berfungsi sebagai batas visual antara isi peta dan elemen luar peta agar tampilan peta lebih rapi dan fokus. Inset peta atau peta sisipan juga sering digunakan untuk menampilkan lokasi suatu daerah dalam konteks yang lebih luas atau memberikan detail dari bagian tertentu. Terakhir, sumber data dan tahun pembuatan peta merupakan unsur yang menunjukkan asal-usul data serta waktu pembuatannya, yang penting untuk menilai validitas dan aktualitas informasi. Secara keseluruhan, unsur-unsur peta tersebut berperan penting dalam memastikan bahwa peta dapat berfungsi sebagai alat komunikasi spasial yang ilmiah, informatif, dan mudah diinterpretasikan.

B.4 Tujuan Praktikum

  • Proyeksi peta adalah metode Mengetahui unsur - unsur peta
  • Melatih keterampilan membaca dan menafsirkan informasi pada peta
  • Mengetahui berbagai jenis simbol peta
  • Mengembangkan kemampuan dalam mengaplikasikan peta sebagai media analisis geografi

B.5 Alat dan Bahan

  • Plastik transparan
  • Buku Atlas
  • Spidol OHP
  • Pensil warna
  • Buku gambar

B.6 Cara Kerja

  • Siapkan buku atlas, plastik transparan dan spidol OHP lalu buka halaman provinsi yang ingin disalin.
  • Setelah menentukan provinsi yang ingin disalin taruh plastik transparan di atas buku atlas.
  • Lalu mulai menggambar peta provinsi dengan Teknik menjiplak menggunakan spidol OHP dengan mengikuti gambar provinsi Gambar telah selesai.

B.7 HASIL PRAKTIKUM

B.7.1 Hasil Gambar di Kertas Kalkir

Daerah Provinsi Irian Jaya Barat

B.1.2 Hasil Gambar di Plastik Transparan

Daerah Provinsi Irian Jaya Barat

Contoh Gambar Peta di Plastik Transparan
Contoh Gambar Peta di Plastik Transparan

C. LAPORAN PRAKTIKUM MENGGAMBAR PROYEKSI

C.1 Latar Belakang

Permukaan bumi berbentuk bulat (geoid), sedangkan peta digambarkan pada bidang datar. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk memindahkan bentuk permukaan bumi ke bidang datar, yang disebut proyeksi peta. Proyeksi ini sangat penting dalam kartografi karena menentukan bagaimana bentuk, luas, jarak, maupun arah wilayah di permukaan bumi akan ditampilkan pada peta.

Namun, proses pemindahan ini tidak dapat dilakukan tanpa menimbulkan distorsi. Setiap jenis proyeksi hanya dapat mempertahankan satu atau dua unsur, sementara unsur lainnya akan mengalami penyimpangan. Misalnya, proyeksi azimuthal lebih tepat untuk daerah kutub, proyeksi silinder untuk wilayah khatulistiwa, dan proyeksi kerucut untuk daerah lintang menengah.

C.2 Definisi Proyeksi

Proyeksi peta adalah metode atau cara memindahkan permukaan bumi yang berbentuk bulat (geoid) ke bidang datar sehingga dapat digambarkan menjadi peta. Karena bumi berbentuk lengkung, pemindahan ke bidang datar tidak mungkin dilakukan tanpa menimbulkan distorsi. Oleh sebab itu, setiap jenis proyeksi peta memiliki kelebihan dan kelemahan dalam mempertahankan bentuk, luas, jarak, maupun arah.

Secara umum, proyeksi peta dibedakan menjadi tiga jenis utama, yaitu:

1.Proyeksi Azimuthal (Zenital) -- menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi.

2. Proyeksi Silinder -- menggunakan bidang silinder yang menyentuh bola bumi.

3. Proyeksi Kerucut -- menggunakan bidang kerucut yang menyinggung bola bumi.

Proyeksi peta sangat penting dalam kartografi karena menentukan tingkat akurasi dan tujuan penggunaan peta, misalnya untuk navigasi, pemetaan wilayah, atau analisis geografi.

C.3 Tujuan Praktikum

  • Memahami konsep dasar proyeksi peta serta perbedaan antarjenis proyeksi.
  • Mampu menggunakan skala peta untuk menghitung jarak dan luas.
  • Mengetahui kelebihan dan kelemahan berbagai jenis proyeksi peta (azimuthal, silinder, kerucut).

C.4 Alat dan Bahan

  • Buku gambar
  • Pensil warna
  • Pensil
  • penghapus

C.5 Cara Kerja

  • Mencari contoh gambar proyeksi
  • Buka buku gambar, lalu buat sketsa proyeksi sesuai contoh
  • Lalu gambar proyeksi, setelah itu diwarnai
  • Gambar selesai

C.6 Hasil Praktikum

 Proyeksi Azimuthal

Contoh Gambar Proyeksi Azimuthal
Contoh Gambar Proyeksi Azimuthal
Proyeksi Silinder

Contoh Gambar Proyeksi Silinder
Contoh Gambar Proyeksi Silinder
Proyeksi Kerucut

Contoh Gambar Proyeksi Azimuthal
Contoh Gambar Proyeksi Azimuthal

Kesimpulan

Berdasarkan uraian mengenai kartografi, unsur peta, dan proyeksi peta, dapat disimpulkan bahwa ketiganya memiliki hubungan yang erat dalam proses penyajian informasi geografis secara ilmiah dan sistematis. Kartografi berperan sebagai ilmu dan seni dalam pembuatan peta yang mengintegrasikan aspek teknis, visual, serta analisis spasial untuk menggambarkan permukaan bumi secara representatif. Dalam proses kartografi, unsur-unsur peta seperti judul, skala, legenda, simbol, arah mata angin, garis tepi, inset, serta sumber data menjadi komponen esensial yang mendukung kejelasan, keakuratan, dan keterbacaan informasi yang disajikan.

Sementara itu, proyeksi peta memiliki fungsi penting dalam mentransformasikan bentuk permukaan bumi yang tiga dimensi menjadi bidang datar dua dimensi tanpa menghilangkan ketepatan posisi geografis secara signifikan. Pemilihan jenis proyeksi yang tepat berpengaruh terhadap tingkat distorsi dan ketelitian peta yang dihasilkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kartografi, unsur peta, dan proyeksi merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi dalam menghasilkan peta yang tidak hanya memiliki nilai ilmiah, tetapi juga fungsional sebagai media komunikasi, perencanaan, dan analisis spasial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun