Mohon tunggu...
Muhammad Fahrizal
Muhammad Fahrizal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi UNJ 2019

Instagram : @fahrzl28

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia Dahulu Hingga Kini

24 Mei 2022   14:57 Diperbarui: 24 Mei 2022   15:03 28014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh:

  • Muhammad Fahrizal (1405619037)
  • Winda Adisya Yusup (1405619077)

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ 2019 Kelas A

  • Pendahuluan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak muncul begitu saja menjadi sebuah mata pelajaran yang utuh di Indonesia. Terdapat permasalahan- permasalahan dalam social studies di dalamnya, dimana masyarakat memiliki stereotype yang berbeda. Pendidikan IPS seperti dianaktirikan karena dianggap tidak jelas alur pekerjaan yang akan di dapatkan nantinya.

Dalam sejarah pendidikan IPS peertama kali diperkenalkan di Negara Inggris, tepatnya di kota Rugby tahun 1827 pada sekitar pertengahan abad dari revolusi industri abad ke 18 cengan tujuan untuk mengatasi dampak negatif yang muncul setelah revolusi industri di Inggris. Beranjak dari permasalahan-permasalahan sosial yang ada sehingga akademisi di negara tersebut berusaha mencari solusi untuk mengatasinya. Kemudian akhirnya di dalam dunia pendidikan lah yang bertugas untuk membentuk kepribadian masyarakat dengan memasukan social studies menjadi bagian dalam proses rehumanisasi masyarakat di Inggris.

Selain Inggris, Amerika Serikat juga menjadi perintis adanya pendidikan IPS, dengan latar belakang karena adanya penduduk yang multi ras sehinggga memasukan pendidikan IPS di sekolah. Penduduk amerika yang terdiri dari tiga ras yaitu, ras Indiam, ras kulit putih dan juga ras kulit hitam. Karena adanya perbedaan ras tersebut sering kali terjadi perang saudara yang memicu terjadinya konflik horizontal di Amerika. Akhirnya untuk menanggulangi konflik tersebut dimasukanlah social studies ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah.

Kemudian beralih kepada pendidikan IPS di Indonesia yang mengalami perkembangan dengan berbagai dinamika di dalamnya. Pendidikan IPS sekarang berbeda dengan Pendidikan IPS terdahulu, perkembangannya menyesuaikan kondisi negara dan perkembangan zaman. Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di Indonesia banyak dipengaruhi oleh pemikiran social studies di Amerika yang dianggap sebagai salah satu Negara yang memiliki pengalaman panjang dan reputasi akademis yang signifikan dalam bidang itu, Huriah Rachmah.

Jika diruntut ke dalam sejarah pendidikan IPS sebenarnya telah masuk ke dalam konsep atau mata pelajaran di dalam sekolah pada kurikulum tahun 1947, kurikulum berpusat 1952 , kurikulum 1964 dan 1968. Namun meskipun belum dinamai sebagai mata pelajara IPS konten dan muatannya sudah membahas tenang pendidikan IPS. Di indonesia secara garis besar pendidikan IPS dimaknai menjadi 2 yaitu untuk perguruan tinggi dan sekolah dasar serta menengah.

Pendidikan IPS untuk sekolah dasar dan menengah diartikan sebagai penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis psikologis untuk tujuan pendidikan. Sedangkan makna pendidikan IPS untuk perguruan tinggi adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

  • Perkembangan Pendidikan IPS di Indonesia
  • Kurikulum IPS tahun 1974-1975

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) diperkenalkan dalam dunia pendidikan Indonesia ketika IKIP Bandung melaksanakan Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) tahun 1972 yang kemudian masuk kurikulum pendidikan nasional melalui Kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan sekolah dasar dan menengah. Tahun 1974 pada kurikulum SMP, pendidikan IPS itu mencakup Geografi, Sejarah, dan ekonomi sebagai disiplin ilmu utama. Sedangkan Sosiologi, Antropologo dan politi sebagai pendamping. Perkembangan kurikulum 1974 yang kemudian disempurnakan pada tahun 1975 dengan mencakup 4 profil yaitu:

  • Pendidikan Moral Pancasila
  • Pendidikan IPS terpadu untuk SD
  • Pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP
  • Pendidikan IPS yg terpisah -- pisah di SMA
  • Kurikulum IPS tahun 1984-1990

Pada kurikulum 1984 format pendidikan IPS masih dipertahankan namun ada penyempurnaan yaitu masuknya nilai-nilai P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) pada aspek pendidikan moral. Kurikulum 1984 ini menyempurnakan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 1974. Kurikulum 1984 sama denga 1974 nama IPS hanya digunakan pada mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan mengeah pertama. Yang berbeda pada jenjang sekolah mengah atas (SMA) yang sudah menggunakan disiplin ilmu itu sebagai penamaan mata pelajaran yang berdiri sendiri. Pendidikan IPS disajikan secara terpisah dalam arti jelas batasan-batasan materi yang diberikan, dan memiliki GBPP masing-masing mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmu yang disajikan. Kemudian konsep pembelajaran IPS ini berkembang sampai tahun 1990-an dengan memiliki dua konsep yaitu:

  • IPS yang diajarkan dalam tradisi "citizenship transmission" dalam bentuk mata pelajaran pendidikan pancasila, kewarganegaraan dan sejarah nasional.
  • Pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi "social science" dalam bentuk pendidikan IPS terpisah dari SMU, yang terkonfederasi di SLTP, dan yang terintegrasi di SD.
  • Kurikulum IPS tahun 1994

Semenjak diberlakukannya UU Sisdiknsd NO.2 Tahun 1989 pendidikan IPS mengalami perubahan. Pada kurikulum 1994, materi pendidikan moral dan p4 tersebut dijadikan 1 mata pelajaran yakni kewarganegaraan (PPKn) (adanya Citizenship transmission). Selain itu pada kurikulum ini disusun konten pendidikan IPS yang menurut Sapriya (dalam B.Hidayat 2020:151) memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Mata pelajaran IPS untuk SD masih tetap menggunakan pendekatan terpadu (integrated) dan berlaku untuk kelas III s/d VI sedangkan untuk kelas I dan II tidak secara eksplisit mata pelajaran yang berdiri sendiri. Selian itu matapelajaran dibagi atas dua bagian, yakni materi sejarah dan materi pengetahuan social.
  • Mata pelajaran IPS tidak mengalami perubahan pendekatan artinya masih bersifat terkonfederasi (corelated) yang mencakup geografi, sejarah, dan ekonomi koperasi.
  • Mata pelajaran IPS untuk SMA menggunakan pendekatan terpisah-pisah (separated) atas mata pelajaran sejarah nasional dan sejarah umum.
  • Maka pendidikan IPS di Indonesia yang diajarkan dalam suasana transfer kewarganegaraan dalam bentuk PPKn tersebut. Kemudian pendidikan IPS terpadu di SD, pendidikan IPS terkonfederasi di SMP dan pendidikan IPS terpisah di SMA.
  • Kurikulum IPS Tahun 2006 (KTSP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun