Mohon tunggu...
Muhammad Fadhli
Muhammad Fadhli Mohon Tunggu... Musisi - Wartawan Musik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Boy Candra: Merantau Bukan Lagi Soal Jauh Berjalan

10 September 2018   15:17 Diperbarui: 10 September 2018   15:23 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PADANG - Produktifnya generasi muda dalam melahirkan karya film menandai nafas panjang dari idealisme karya berkualitas demi meluruskan isu yang berkembang di tengah masyarakat tanpa sentuhan komersialisme.

Boy Candra, Penulis Nasional memproduseri film pendek berjudul Tagah. Film pendek inspiratif ini dirilis secara resmi pada hari Minggu 9/9/2018 di Kota Padang dan telah diunggah di kanal YouTube "Boy Candra". 

Film yang digarap oleh rumah produksi Ray Creative ini menyajikan perspektif baru dalam merantau, dengan sutradara Asrinaldi Ray, lulusan S2 jurusan Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia -- Padangpanjang, didukung oleh para sineas muda; Randa Avito Y. dan Siddiq Alfiqr (Kameramen), Deki Januandra (Soundman), Rida Kausara/RK Studio (Ilustrator Musik), Arya Ramon (Editor), dan Iqbal (Operator Drone).

Film Tagah yang berdurasi 17 menit 28 detik ini diperankan oleh Harya Sastra (Bujang), Hj. Yeni Zafitri, SE. (Amak), Muhammad Fadhli (Mamak), dan beberapa orang figuran.

"Mewujudkan film Tagah ini ada tantangannya tersendiri, seperti waktu yang terbatas untuk riset dan dalam menyiapkan kebutuhan syuting, lalu penyesuaian jadwal syuting seluruh kru. Namun di balik itu, juga banyak kemudahannya, seperti; lokasi syuting yang dekat, tim yang penuh komitmen, serta kemampuan pemain yang cepat menghafal dan memahami dialog film. 

Ada banyak ekspektasi yang ingin diwujudkan pada film ini, mengenai lokasi, penambahan adegan, tata cahaya, dan peralatan. Semoga bisa terwujud untuk karya berikutnya. 

Film ini adalah garapan pertama saya yang mengangkat kearifan lokal, dapat terwujud karena solid dan berkomitmennya teman-teman tim untuk berkarya bersama-sama," kata Asrinaldi, ketika kami wawancarai, Minggu 9/9/2018.

Asrinaldi, yang sebelumnya juga pernah menyutradarai film berjudul Ilusi, mengatakan, "Ada banyak isu budaya, sosial, kesenian dan keindahan alam di Sumbar yang dapat diekspos melalui film. Ke depannya, saya ingin mewujudkan film bertema lokal dengan nilai-nilai kebudayaan yang ada di dalamnya, sebagai sebuah karya yang mendidik masyarakat. Semoga kelak muncul lebih banyak lagi wadah dari pemerintah yang dapat mendukung para pegiat film di Sumbar khususnya dan Indonesia pada umumnya, baik dalam hal ilmu kepenyutradaraan dan juga dalam hal sponsor."

Boy Candra penulis naskah film Tagah ini, yang baru saja merilis buku terbarunya Malik dan Elsa, mengatakan; "Dalam Tagah, saya ingin menyampaikan kegelisahan yang selama ini saya simpan. Soal, semakin banyak anak muda seusia saya yang berbondong-bondong merantau. 

Sementara, di kampung mungkin mereka juga lebih dibutuhkan. Hal yang saya cemaskan, kalau semua orang (anak muda) merantau dan tak pulang-pulang, siapa yang akan 'membangun' nagari kita ini? Jika semua anak muda sibuk membangun kampung halaman orang lain, pelan-pelan daerah kita akan semakin tertinggal."

Menurut Boy Candra, di era sekarang merantau adalah mencari ruang untuk belajar. Semisal, menempuh pendidikan atau bekerja untuk waktu tertentu, lalu kembali pulang ke kampung. Atau malah, merantau dengan alam pikiran. Maksudnya, kita tetap bisa tinggal di kampung, namun menerapkan pengetahuan dan pola pikir (dalam bekerja) dengan orang-orang di kota. Misal, sederhananya, kalau di kota orang-orang bekerja dari pagi dan jam kerja yang ketat, di kampung kita juga bisa menerapkan itu. Jadi, merantau bukan lagi soal semakin jauh berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun