2. Menghindari Ketergantungan Emosional
Tanpa self-love, kita cenderung mencari cinta untuk “melengkapi” kekosongan dalam diri.
Kita berharap kehadiran orang lain bisa menambal luka, mengisi kekurangan, atau bahkan menjadi sumber kebahagiaan utama.
Padahal, menaruh seluruh beban emosional pada pasangan justru bisa membuat hubungan terasa berat dan melelahkan.
Alih-alih menjadi ruang untuk tumbuh bersama, hubungan berubah menjadi pelarian dari diri sendiri.
Ketika pasangan tidak mampu memenuhi ekspektasi itu, kita merasa kecewa, tidak dicintai, atau bahkan marah tanpa alasan jelas.
Ini bukan cinta yang sehat ini adalah ketergantungan. Self-love membuat kita sadar bahwa kita utuh sejak awal.
Kita tidak butuh orang lain untuk merasa berharga, tapi memilih untuk berbagi hidup dengan seseorang karena memang ingin, bukan karena butuh.
3. Lebih Mudah Menetapkan Batasan Sehat
Self-love mengajarkan kita bahwa batasan itu perlu. Kita jadi berani berkata “tidak” pada hal-hal yang merugikan diri, meskipun kadang sulit atau tidak menyenangkan.
Kita mulai memahami bahwa menjaga perasaan sendiri sama pentingnya dengan menjaga perasaan orang lain.