"Ramadan adalah bulan penuh berkah yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia."
Selama satu bulan penuh, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, menahan diri dari makan, minum, serta berbagai hal yang membatalkan puasa.Â
Selain menahan lapar dan dahaga, Ramadan juga menjadi momen untuk meningkatkan spiritualitas, memperbanyak ibadah, serta memperbaiki diri secara fisik dan mental.
Di tengah semangat beribadah, banyak orang menghadapi dilema antara menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama pekerjaan, dan memanfaatkan bulan suci ini untuk fokus pada ibadah.Â
Tidak sedikit yang merasa bahwa bekerja di bulan Ramadan terasa lebih berat karena berkurangnya energi dan perubahan pola tidur.Â
Hal ini memunculkan pertanyaan: mungkinkah kita berhenti bekerja selama Ramadan agar bisa lebih fokus beribadah? Ataukah justru tetap bekerja juga merupakan bagian dari ibadah itu sendiri?
Bekerja sebagai Bagian dari Ibadah
Islam tidak pernah melarang umatnya untuk bekerja selama Ramadan. Justru, bekerja dengan niat yang baik dan dilakukan secara halal juga dapat bernilai ibadah.Â
Rasulullah SAW sendiri adalah contoh terbaik dalam menyeimbangkan antara ibadah dan aktivitas duniawi. Beliau tetap aktif berdakwah, memimpin umat, bahkan terlibat dalam berbagai peristiwa besar, seperti Perang Badar yang terjadi pada bulan Ramadan.Â
Ini menunjukkan bahwa puasa bukan alasan untuk berhenti berkarya atau mengurangi produktivitas secara drastis. Selain itu, Islam mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan tanggung jawab duniawi.Â