Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dana Desa Mengalir, Jabatan Kades Menggoda: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

21 Februari 2025   09:11 Diperbarui: 22 Februari 2025   10:59 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: KOMPAS

Sejak bergulirnya Dana Desa pada tahun 2015, desa-desa di seluruh Indonesia mendapatkan kucuran dana yang tidak sedikit. Pemerintah mengalokasikan anggaran ini dengan tujuan mempercepat pembangunan infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong kemandirian desa. 

Program ini diharapkan mampu mengurangi kesenjangan antara desa dan kota serta membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi warga desa. Namun, di balik manfaat besar yang ditawarkan, keberadaan Dana Desa juga memunculkan berbagai persoalan. 

Tidak hanya terkait efektivitas penggunaannya, tetapi juga soal gairah politik di tingkat desa, terutama dalam konteks masa jabatan kepala desa. Seiring bertambahnya jumlah dana yang dikelola, muncul dorongan dari sejumlah kepala desa untuk memperpanjang masa jabatan mereka.

Fenomena ini memicu perdebatan: Apakah perpanjangan masa jabatan kepala desa benar-benar demi pembangunan, atau justru karena godaan mengelola anggaran yang besar?

Dana Desa: Berkah atau Godaan?

Dalam satu dekade terakhir, Dana Desa terus meningkat, dengan total mencapai ratusan triliun rupiah. Setiap tahunnya, pemerintah mengalokasikan anggaran yang semakin besar untuk mempercepat pembangunan di tingkat desa. 

Pada awal pelaksanaannya di tahun 2015, Dana Desa yang dikucurkan mencapai Rp20,7 triliun, dan angka ini terus bertambah hingga menembus lebih dari Rp70 triliun per tahun dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jumlah sebesar itu, Dana Desa telah membantu membangun ribuan kilometer jalan desa, jembatan, irigasi, serta berbagai fasilitas umum lainnya. 

Selain itu, program ini juga digunakan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti bantuan modal bagi usaha mikro, pelatihan keterampilan, serta pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Namun, di balik dampak positif tersebut, muncul berbagai persoalan yang tidak bisa diabaikan. Kasus penyalahgunaan Dana Desa semakin banyak terjadi, dengan ratusan kepala desa tersangkut dugaan korupsi, manipulasi anggaran, hingga proyek fiktif. 

Transparansi dan pengawasan yang masih lemah di beberapa daerah membuat dana yang seharusnya untuk kepentingan rakyat justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun