Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Saat Negara Berhemat, Rumah Tangga Juga Harus Cermat

15 Februari 2025   09:37 Diperbarui: 15 Februari 2025   14:00 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cermat dalam mengelola keuangan rumah tangga | Freepik

Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan pemangkasan anggaran sebesar Rp306,69 triliun di berbagai kementerian. 

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi fiskal yang semakin ketat, sekaligus untuk mengalokasikan dana ke program-program prioritas yang lebih mendesak. 

Beberapa sektor yang terkena dampak pemangkasan ini antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Di tengah kebijakan penghematan ini, masyarakat juga dihadapkan pada tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Harga kebutuhan pokok terus meningkat, lapangan pekerjaan belum sepenuhnya stabil, dan pendapatan rumah tangga cenderung tidak menentu. 

Jika pemerintah saja harus mengatur ulang anggarannya agar lebih efisien, maka sudah sepatutnya kita sebagai individu dan keluarga turut menerapkan strategi keuangan yang lebih bijak.

Mengelola keuangan dengan cermat bukan hanya membantu bertahan di masa sulit, tetapi juga menjadi langkah penting dalam membangun stabilitas finansial jangka panjang. Lalu, bagaimana cara rumah tangga bisa berhemat di tengah ketidakpastian ekonomi ini? 

Kenapa Kita Perlu Berhemat?

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi ekonomi global dan nasional penuh ketidakpastian. Pandemi yang melanda dunia meninggalkan dampak jangka panjang, diikuti oleh ketegangan geopolitik, fluktuasi harga energi, serta inflasi yang mempengaruhi daya beli masyarakat. 

Harga kebutuhan pokok terus meningkat, biaya hidup semakin mahal, sementara banyak rumah tangga masih berjuang untuk pulih secara finansial. Di tingkat nasional, pemerintah menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mengelola anggaran negara secara efisien. 

Pemangkasan anggaran di berbagai kementerian menjadi salah satu strategi untuk memastikan keuangan negara tetap terkendali dan dialokasikan pada sektor-sektor yang lebih prioritas, seperti bantuan sosial dan program makan gratis bagi anak sekolah.

Namun, kebijakan ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam mengatur keuangan. Jika negara saja harus melakukan penghematan demi keberlanjutan fiskal, rumah tangga pun perlu menerapkan prinsip yang sama agar tetap bertahan di tengah kondisi yang tidak menentu.

Strategi Penghematan untuk Rumah Tangga

Agar kondisi keuangan rumah tangga tetap sehat di tengah situasi yang sulit, diperlukan strategi pengelolaan yang cermat dan disiplin dalam mengatur pengeluaran. 

Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan agar keuangan tetap stabil meskipun pendapatan tidak menentu:

1. Buat Anggaran dan Prioritaskan Kebutuhan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat anggaran bulanan yang jelas. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, lalu kelompokkan pengeluaran berdasarkan prioritas. Kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, air, dan pendidikan harus menjadi prioritas utama, sementara pengeluaran sekunder seperti hiburan dan gaya hidup bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan jika tidak mendesak.

2. Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Sering kali, pengeluaran membengkak bukan karena kebutuhan, tetapi karena keinginan yang kurang terkendali. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini benar-benar diperlukan?” Jika tidak mendesak, pertimbangkan untuk menunda pembelian atau mencari alternatif yang lebih hemat.

3. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif

Kebiasaan konsumtif sering kali membuat pengeluaran tidak terkendali. Mulai dari sering makan di luar, mengikuti tren fashion terbaru, hingga membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Sebisa mungkin, kurangi kebiasaan ini dengan memasak sendiri di rumah, menggunakan barang yang masih layak pakai, dan memilih gaya hidup yang lebih sederhana.

4. Siapkan Dana Darurat

Di tengah ketidakpastian ekonomi, memiliki dana darurat sangatlah penting. Usahakan menyisihkan sebagian dari pendapatan setiap bulan untuk tabungan darurat, minimal tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan. Dana ini bisa menjadi penyelamat jika tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau adanya kebutuhan mendesak lainnya.

5. Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Jika memungkinkan, mencari sumber penghasilan tambahan bisa menjadi solusi untuk menambah pemasukan. Peluang usaha kecil, kerja sampingan, atau pekerjaan lepas (freelance) bisa menjadi opsi untuk meningkatkan pendapatan. Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak peluang kerja online yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

6. Hindari Utang Konsumtif

Menggunakan kartu kredit atau berutang untuk memenuhi gaya hidup yang tidak perlu bisa menjadi jebakan yang berbahaya. Jika memang harus berutang, pastikan itu untuk kebutuhan yang produktif, seperti modal usaha atau investasi yang bisa memberikan keuntungan di masa depan.

Kesimpulan

Ketika negara sudah berhemat dengan memangkas anggaran yang kurang bermanfaat, rumah tangga juga perlu menerapkan pola hidup hemat agar keuangan tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi. 

Mengatur pengeluaran dengan cermat, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta mencari cara untuk menambah penghasilan adalah langkah penting yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi finansial tetap sehat.

Berhemat bukan berarti mengorbankan kualitas hidup, tetapi lebih kepada mengelola keuangan dengan lebih bijak dan efisien. Dengan disiplin dalam membuat anggaran, menyiapkan dana darurat, serta memanfaatkan peluang untuk berhemat dan menambah pemasukan, rumah tangga dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi yang ada.

Pada akhirnya, pengelolaan keuangan yang baik bukan hanya membantu kita bertahan dalam situasi sulit, tetapi juga membangun kebiasaan finansial yang lebih kuat untuk masa depan. Jika negara saja bisa menyesuaikan anggaran demi stabilitas ekonomi, maka kita pun bisa menerapkan prinsip yang sama dalam kehidupan sehari-hari demi kesejahteraan keluarga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun