Kesimpulan: Pram dan Kita Hari Ini
Pramoedya Ananta Toer bukan sekadar penulis, ia adalah cermin bagi bangsa ini. Melalui karyanya, ia memotret ketidakadilan, perjuangan, harapan, dan kompleksitas identitas Indonesia. Ia tidak hanya menulis untuk zamannya, tetapi juga untuk generasi mendatang termasuk kita yang hidup hari ini.
Pemikirannya tetap hidup dan menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk keadilan, kebebasan, dan kemanusiaan tidak pernah usai. Jika dulu Pram menghadapi kolonialisme dan represi politik, kini kita berhadapan dengan tantangan baru: kesenjangan ekonomi, polarisasi sosial, manipulasi informasi, serta ancaman terhadap kebebasan berpikir dan berekspresi.
Membaca Pram hari ini bukan sekadar mengenang seorang sastrawan besar, tetapi sebuah ajakan untuk menjadi lebih sadar, lebih kritis, dan lebih peduli terhadap realitas di sekitar kita. Ia mengajarkan bahwa sejarah tidak boleh dilupakan, ketidakadilan harus dilawan, dan pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk membebaskan diri dari kebodohan dan ketertindasan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI