Mohon tunggu...
Muhammad Bernas Avisena
Muhammad Bernas Avisena Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMBER

Hobi saya menyanyi khususnya bernyanyi music genre dangdut dan lagu daerah Banyuwangi,saya suka nonton bola saya juga analis bola mulai dari Liga Indonesia sampai Liga Europa.Kepribadian saya,jujur saya orangnya suka totalitas dalam menjalankan kegiatan baik itu tugas,diskusi,dan kolaborasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Penyangga Bandara Internasional

21 September 2022   21:39 Diperbarui: 21 September 2022   22:05 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bandara Banyuwangi masih dalam  pengembangan namun sudah memiliki sistem keamanan terbaik di Indonesia. Informasi ini sesuai dengan penilaian audit keamanan semua bandara di Indonesia. Pada tahun 2016, sebanyak 185 unit pengoperasian bandara dikelola oleh Kementerian Perhubungan.

Alhasil, Bandara Banyuwangi mampu meraih nilai tertinggi dalam evaluasi audit tersebut. Saat evaluasi, Bandara Banyuwangi yang masih bernama Bandara Blimbingsari bisa meraih maksimal 78 poin. Skor ini didapat dari  penilaian enam penilaian kunci dari berbagai aspek keamanan bandara, kualifikasi staf bandara, dan prosedur operasi standar  yang berlaku di Bandara ini.

Dengan demikian, bandara  tidak hanya berfungsi sebagai pintu gerbang ke Banyuwangi, tetapi juga sebagai landmark untuk menarik wisatawan. Terletak di ujung timur Pulau Jawa, Kabupaten Banyuwangi menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

Banyuwangi dikenal hanya  sebagai tempat transit sebelum menuju ke Jawa Bali. Akses jalan di Provinsi Banyuwangi mulus dan mulus, namun kekurangannya adalah jarak yang cukup jauh. Misalnya, seorang pengunjung dari Surabaya harus menempuh jarak hingga 300 KM, yang berarti perjalanan darat yang memakan waktu 7-8 jam perjalanan.

Mengingat kebutuhan akses ke Banyuwangi ini masih terbilang suloit karena Banyuwangi sendiri dihimpit laut dan pegunungan jadi membutuhkan akses cukup memakan waktu mengingatt juga pada tahun 2025 Tol Probowangi diperkirakan akan jadi,hal ini tentu saja memudahkan akses tersebut untuk menjadi pintu gerbang  wisatawan, meningkatkan dunia usaha, merangsang kebutuhan pendidikan, dan mendorong masyarakat untuk berkunjung ke Banyuwangi. banyak hal, seperti memudahkan orang yang ingin melakukannya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta Pemerintah Pusat lebih berhati-hati dalam mengubah status Bandara Internasional menjadi bandara domestik. Dia tidak mau bandara-bandara di daerahnya ditutup secara,semenjak pandemic awal tahun 2020,penumpang Bandara yang bisa dibilang baru untuk berlabel Internasional harus pasrah menerima keadaan menjadi Bandara domestik lagi,namun hal ini tidk membuat Pemkab putus asa.

Pemkab berharap ada kebijakan pemerintah pusat untuk mendorong sektor-sektor prioritas, khususnya pengembangan pariwisata, untuk menjalani pengembangan alternatif ke jalur internasional, menurut saya lebih nyaman dan lebih baik.

Sulit untuk tidak  mengakui bahwasanya Banyuwangi sebagai salah satu tujuan wisata turis asing tidak hanya dapat diakses dari Bandara tetapi juga kedatangan turis asing. Banyuwangi terletak dekat dengan hub Bandara Internasional I Gustingura Rai Bali dan Bandara Internasional Juanda Surabaya.Pemkab berpikiran hal ini tentunya bisa menjadi menambah semakin sulitnya mendapat laebel Internasional  dalam jangka panjang.

Pemerintah Pusat juga mengakui bahwasanya Banyuwangi terletak dekat dengan hub Bandara Internasional I Gustin Lai Bali dan Bandara Internasional  Surabaya. Bandara Internasional Juanda.Sebenarnya Peerintah Pusat Juga mengakui bahwa Bandara Banyuwangi ini menjadi tujuan Wisatawan asing,oleh karnanya dampak pandemic covid ini maka Pemerintah Pusat harus mengurangi jumlah Bandara yang berlabel Internasional ini,salah satunya Bandara Blimbingsari Banyuwangi ini.

Untuk menjadi Bandara yang berlabel Internasional itu sendiri nampaknya diperlukan dorongan minat masyarakat yang lebih untuk berkunjung ke Bandara Blimbing Sari,tercatat jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi terus tumbuh signifikan setiap tahunnya. Pada tahun 2011, jumlah penumpang meningkat dari semula 7.836  menjadi 140.683  pada tahun 2017.  Dalam delapan tahun, bandara mengalami peningkatan penumpang  hampir 1700%!

Hingga Oktober 2018, telah mengangkut lebih dari 307.000 penumpang. Karena itu, banyak maskapai yang ingin terbang ke Banyuwangi. Bahkan, keberlanjutan Bandara Banyuwangi dipertanyakan karena tidak ada pasar penerbangan di wilayah tersebut. Selain itu, tidak ada kebijakan subsidi maskapai APBD  di bandara  ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun