Untuk lebih mengetahui apa saja yang dilakukan selama pelaksanaan prosesi Lewak Tapo, berikut penulis sedikit menjelaskan makna dari simbol-simbol yang digunakan dalam ritual Lewak Tapo yang meliputi;
1. Tapo (Buah kelapa)
Buah kelapa disimbolkan sebagai kepala manusia. Karena kepala adalah pusat pengendali aktivitas manusia, kepala juga sebagai pengendali perilaku baik ataupun buruk. Perilaku buruk tersebut yang mengakibatkan seseorang mengalami kematian yang tidak wajar, yang tidak lain adalah kendali dari kepala. Lewat buah kelapa diyakini akan terungkap kesalahan-kesalahannya sehingga bisa dilakukan pemulihan agar tidak terjadi kembali di kemudian hari atas keluarga yang ditinggalkan.
2. Wua-malu (Pinang-Sirih)
Umumnya, dalam berbagai ritual, buah sirih dan pinang digunakan sebagai simbol menyapa atau untuk menghormati para roh leluhur. Buah sirih-pinang juga digunakan dalam adat dan tradisi orang Lamaholot untuk menyambut para tamu kehormatan yang berkunjung ke suatu kampung Orang Lamaholot. Sirih pinang yang disuguhkan kepada tamu berbentuk seperti rokok untuk dikunyah/dimakan. Sirih pinang juga disimbolkan sebagai jenis kelamin. Pinang (wanita) dan sirih (pria). Makna simbolik dari sirih-pinang dalam ritual Lewak Tapo ini terdiri dari dua dimensi yakni:
a. Dimensi sosial
Sebagai sarana pengikat kebersamaan bagi semua orang yang terlibat dalam upacara Lewak Tapo. Hal ini dilakukan karena mereka yang terlibat dengan ikhlas ikut membantu menyukseskan acara ritual ini.
b. Dimensi religius
Sebagai saran penyatu antara manusia dengan leluhur dan Lera wulan-Tanah Ekan. Ini dilakukan agar mendapatkan restu selama dalam pelaksanaan acara ritual Lewak Tapo.
3. Tuak
Minuman khas ritual Lewak Tapo ini juga memiliki dua makna, yakni: