Mohon tunggu...
Muhammad Arya Arjuna
Muhammad Arya Arjuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis baru (Mahasiswa UMSU) Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS Guru PAI Al-amjad

Semoga bermanfaat bagi orang banyak dalam tulisan ini🙏

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Longsornya Iman di Masa Pandemi

7 Desember 2021   13:45 Diperbarui: 7 Desember 2021   13:58 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram.com/elzatta_bangkalan

Membicarakan tentang iman tentu hal ini berhubungan dengan sang Kholiq, yang dimana kita di tuntut untuk percaya atau yakin bahwa Allah SWT itu ada. Ada sebuah kisah seorang anak muda yang bersahabat lama yang dimana dia mempunyai teman yang sungguh tidak lah baik sifat dan kepribadian nya dibandingkan dengan dia yang mempunyai sifat lebih baik dari pada sahabat nya itu sendiri. Namun, disini mereka sudah bersahabat lama sehingga keburukan dan kebaikan temannya tersebut tidak lah menjadi patokan dia untuk tidak bersahabat dengan temannya. Sampai suatu ketika temannya yang tidak baik ini mengajak untuk melakukan sifat yang tidak terpuji yaitu meminum khamar. Lantas di pikiran dia yang tidak pernah melakukan itu timbul keraguan yang mencekam. Akan tetapi, karna dia tidak ingin membuat sahabatnya kecewa maka dia meminum khamar itu sedikit dengan alasan menghargai teman nya itu. Pada kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa iman seseorang akan kalah dengan persahabatan. Hal ini yang banyak terjadi di zaman sekarang ini terutama dikalangan anak muda. Lemah nya iman seseorang membuat seseorang lebih mudah terjerumus kedalam perilaku yang tidak terpuji.

Pada zaman sekarang ini kita sebagai anak muda perlu menanam kan sifat-sifat terpuji dan pondasi iman sehingga sesuatu yang ingin kita lakukan itu berdasarkan pada ketaqwaan kita terhadap Allah SWT. Longsor nya Iman ini bukan lah menjadi suatu permasalahan dikalangan anak muda dan terlebih-lebih di kalangan masyarakat. Bahkan apatis terhadap lingkungan yang sungguh mencekam, sehingga nilai-nilai keislaman pun terabaikan. Inilah yang sekarang menjadi fenomena menyedihkan. Dengan model tersebut, standard iman seseorang dapat diukur dengan kepribadiannya.

Dari Abu Sa'id al-Khudriy Ra., ia berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda : "Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran, hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendak lah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga hendak lah mencegahnya dengan hati nya, itulah selemah-lemah iman". (HR. Muslim). Dalam hadits ini kita dapat melihat bahwa kita sebagai umat Islam di wajibkan mencegah kemungkaran dengan perantaraan apapun baik dari tangan, lisan maupun hati. Karna jika tidak lawan kemungkaran itu akan menyebabkan longsor nya iman kita ini. Banyak di luar sana orang sudah salah dalam penilaian kepribadian seseorang, seolah-olah menjatuhkan orang yang berbuat baik. Seperti hal nya ketika seseorang melihat seorang wanita yang dulu nya tidak ingin memakai jilbab dan sekarang wanita tersebut lebih berfokus menutup aurat nya. Dan bahkan ia sampai memakai cadar. Lantas banyak orang beranggapan yang tidak baik dengan dia dan menceritakan keburukan nya. Akan tetapi jika seseorang yang memakai pakaian yang tidak pantas dalam syari'at Islam justru banyak masyarakat yang acuh tak acuh terhadap hal itu. Inilah fenomena yang terjadi pada saat ini. Perlu kita ketahui bahwa manusia sekarang memiliki dunia yang terbalik dalan memecahkan suatu persoalan syari'at Islam. Hal ini lah yang membuat runtuh nya pondasi iman seseorang.

Dalam perkara iman seseorang harus bisa mengokohkan diri dalam sifat-sifat tercela, karena jika kita tidak tanam kan nilai-nilai iman pada diri kita, maka akan mudah terjerumus kedalam perilaku menyimpang. Sekali melakukan perilaku tercela, maka akan terasa ringan dalam melakukan yang kedua kalinya. Hal inilah yang perlu kita hindari terutama untuk kaum anak muda dan semua umat Islam. Dalam firman Allah SWT yang terdapat pada QS. Ali Imran ayat 135 yang artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali Imran: 135). 

Dari penjelasan ayat di atas bahwa kita sebagai umat muslim terkhusus nya untuk segera meminta pengampunan dan akan mendapatkan surga yang seluas langit dan bumi terhadap orang-orang yang bertaqwa dan menginfakan sebagian hartanya di waktu lapang maupun waktu sempit dan apabila melakukan dosa bersegeralah memohon ampun kepada Allah SWT. Dalam ayat ini lah bisa mengetahui selemah-lemahnya iman seseorang. Masih banyak di antara kita terombang-ambing dalam persoalan iman itu. Kenapa hal itu bisa terjadi, yaitu disebabkan karna kurang nya nilai-nilai aqidah dan tauhid yang ada pada diri kita. seharus nya nilai-nilai itu di ajarkan dan ditanamkan sejak kita masih kecil sehingga apapun perbuatan menyimpang yang hadir akan terasa kejam bagi kita saat ingin melakukannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun