Mohon tunggu...
Muhammad Arifai
Muhammad Arifai Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Humas SMAN 1 Soppeng

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sersan Berdasi di PKP Sekolah Penggerak

14 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 14 Juni 2022   07:19 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PKP (pelatihan komite pembelajaran) PSP (program sekolah penggerak)  angkatan II yang berlangsung dari tanggal 10 Mei 2022 hingga 13 Juni 2022, diikuti oleh 1. 435 peserta (pengawas, kepala sekolah, dan guru) dari 8 provinsi di Indonesia termasuk Sulawesi Selatan. 

PKP-PSP merupakan pembekalan yang diberikan kepada para komite pembelajaran yang nantinya akan memfasiitasi berbagai kegiatan dalam kaitannya dengan program sekolah penggerak pada sekolah masing-masing.

Berbagai materi pembelajaran diperoleh dari PKP seperti Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru/Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar, Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Pemahaman Capaian Pembelajaran, Merancang Pembelajaran, Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Perencanaan Berbasis Data, dan Pengenalan Platform Teknologi Prioritas. 

Materi tersebut diberikan oleh FSP (fasilitator sekolah penggerak) dalam bentuk sinkronus (daring) dan asinkronus (belajar mandiri) secara ofline.

PKP-PSP begitu banyak memberikan tambahan ilmu bagi guru dan kepala sekolah di sekolah yang berstatus sekolah penggerak. Meskipun hanya berlangsug selama tiga belas hari secara virtual atau daring, terasa ada jalinan kolaborasi yang begitu kuat antara lima sekolah peserta seperti yang terjadi di kelas 193-SMA-Pratiwi Ramlan dengan lima sekolah penggerak yakni SMAN 1 Soppeng, SMAN 4 Barru, SMAN 6 Wajo, SMAN 8 Sidrap, dan SMAN 9 Wajo,

Jalinan kolaborasi yang melahirkan sersan berdasi (serius tapi santai berkolaborasi dan menginspirasi) menjadikan pelatihan berjalan dengan suasana senang dan menyenangkan serta bahagia membahagiakan. 

Hal itu dipicu oleh pembawaan fasilitator yang rileks, ramah, bersahabat, mengayomi, dan mewadahi kebutuhan setiap peserta. Materi yang diberikan pun terasa enak dan mudah dicerna serta dapat diimplementasikan dengan baik pada kegiatan presentasi kelompok dan tugas individu.

PKP-PSP telah usai dan kini tinggallah sekeranjang tanggung jawab yang mesti segera dibelanjakan. Mulai dari penyusunan KOS (Kurikulum Operasional Sekolah) sebagai wujud IKM (Implementasi Kurikulm Merdeka), pengorganisasian pembelajaran, penyusunan bahan ajar dalam bentuk modul dengan CP, TP, dan ATP-nya, penyusunan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), penyusunan rencana program berbasis data, dan penggunaan aplikasi seperti Arkas, SiPlah, Tanyabos, dan hasil kemajuan teknologi lainnya. 

Dengan komitmen dan integritas tinggi, kami komite pembelajaran program sekolah penggerak siap tergerak, bergerak, dan menggerakkan ekosistem belajar dan komunitas pembelajaran di sekolah kami guna mewujudkan transformasi Pendidikan untuk Indonesia hebat.

#Maju Bersama Hebat Semua.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun