Karya : Muhammad Arifai
Kala itu matamu dan mataku bertemu secara instan
Senyumku terbit dan bibirmu pun  menerbitkan senyum manis spontan
Tak ada kata tak ada ucapan
Murni hanya tatapan
Lalu kau berlalu dan aku pun demikian.
Kini waktu adau tatapan yang telah berjumlah sebulan
Memunculkan secercah harapan berbalut kerisauan
Andai kala itu kita tak bertemu spontan
Tak kan muncul kecelakaan ini
Senyum manismu yang spontan tertinggal di kedua  pelupukku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!