Mohon tunggu...
Muhamad Aqil Maulana
Muhamad Aqil Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Terimakasih sudah mampir dan selamat membaca ^_^

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jobseekers Wajib Masuk! 3 Poin Penting yang Diperhatikan Saat Cari Kerja

22 Maret 2024   05:00 Diperbarui: 22 Maret 2024   05:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Job Seeker - Photo by Matt Hoffman on Unsplash  

Halo para Jobseekeres! Masih semangat mencari kerja? Semoga hasilnya sesuai dengan ekspetasimu, ya!

Kita semua pasti membutuhkan dan menginginkan banyak hal. Namun, finansial berkata lain. Oleh karena itu, banyaklah orang yang memilih bekerja sebagai salah satu cara mencapai tujuan finansial tersebut.

Untuk kamu para pencari kerja, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.

1. Apakah Pekerjaan itu Sesuai dengan Kemampuan dan Minatmu?

Ya. Pertanyaan ini keluar dari saya pribadi, sebagai seseorang yang pernah mencari pekerjaan. Dahulu, saya juga memiliki banyak kebutuhan dan keinginan yang selalu berkaitan dengan finansial.


Saya dulu sering mencari kerja apa pun. Mindset saya waktu itu adalah bagaimana caranya saya bekerja, apa pun pekerjaannya tidak masalah, yang penting halal.

Kemudian, diterimalah saya di sebuah perusahaan sebagai seorang Sales Door to Door. Hal ini tidak bertahan lama, hanya sekitar 2 hari saya pun merasa sangat jenuh dan memutuskan keluar dari pekerjaan tersebut.

Pasalnya, bekerja ala kadarnya berarti bekerja hanya untuk menghasilkan uang, kita tidak peduli apakah pekerjaan itu menyenangkan atau tidak.

Dadang Kadarusman berkata bahwa orang yang bekerja ala kadarnya tidak akan mencapai ke puncak prestasinya. Mereka seakan-akan mengubur sebagian besar potensinya.

Kita ambil sebuah contoh. Di daerah pelosok, biasanya untuk menjadi guru SD adalah suatu hal yang sangat mudah. Suatu saat, ada seseorang yang ingin bekerja sebagai guru dan orang ini tidak mampu mengajar dengan baik dan benar.

Hari pertama ia bekerja, mungkin akan baik-baik saja. Lalu bagaimana dengan seterusnya? Apakah ia akan berkelanjutan? Belum tentu.

Ini antara dirinya yang akan mengundurkan diri dan dirinya yang akan memiliki kinerja yang buruk.

Memang mungkin bisa saja dirinya justru menjadi belajar bagaimana caranya mengajar yang baik dan benar. Namun pertanyaannya, berapa banyak kasus seperti itu?

Kasus seseorang yang sama sekali tidak mampu dan tidak minat menjadi seorang guru justru malah mempelajari dengan tekun hal yang tidak diminatinya. Berapa banyak yang seperti itu?

2. Apakah Kamu Suka dengan Pekerjaan Tersebut?

Kerjakanlah sesuatu yang kamu cintai dan cintailah apa pun yang kamu kerjakan. 

Sederhana namun dalam maknanya.

Ketika seseorang mencintai pekerjaannya maka akan menghasilkan kinerja yang baik secara konsisten. Jenjang karirnya pun akan terus meningkat.

Tentu saja, kalimat ini tidak selalu positif ke sebagian orang, terutama ke orang-orang yang sudah terpaksa bekerja di pekerjaan yang tidak disukainya karena keadaan.

Di luar dari itu, kalimat ini sangat-sangat cocok bagi remaja yang belum memiliki keadaan genting apa pun, keadaan yang mengharuskan dirinya mencari nafkah.

Mengerjakan sesuatu yang disukai akan lebih menyenangkan. Ketika lelah pun, kita akan lelah dengan rasa senang, bukan lelah dengan rasa stres.

3. Carilah Kerja Sedini Mungkin

Jika dilontarkan sebuah pertanyaan mengenai apa yang saya sesali adalah saya sangat menyesal tidak magang ketika masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Untuk teman-teman yang masih berkuliah, cepat-cepatlah cari pengalaman bekerja. Tidak masalah mau itu magang atau kerja paruh waktu. 

Hal ini sangat diperlukan di dunia kerja dan juga bisa mempermudah dirimu mendapatkan sebuah pekerjaan ketika lulus kuliah nanti.

Pasalnya, perusahaan tidak hanya melihat apa latar belakang pendidikanmu saja. Terlebih, jika jurusan kuliahmu ini sangat asing, sehingga tidak memenuhi kebutuhan industri, akan sangat sulit mencari pekerjaan.

Kamu bisa bertanya kepada dosen yang mengajarmu mengenai magang yang bisa dilakukan olehmu. Biasanya, para dosen memiliki koneksi yang demikian.

Kamu juga bisa bertanya kepada siapa pun yang kamu kenal, mulai dari teman, keluarga, saudara, orang organisasi, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun