Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Agus Salim diangkat sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet pertama Republik Indonesia di bawah Presiden Sukarno. Ia berperan penting dalam menjalin hubungan diplomatik dan memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia, meskipun dalam situasi konflik dengan Belanda. Gaya komunikasinya yang sopan dan pendekatan budaya dalam diplomasi menjadikannya sosok yang dihormati di dunia internasional.
Selain peran politik dan diplomatik, Agus Salim juga seorang intelektual dan penulis yang menghasilkan banyak karya mengenai pendidikan, sosial, dan politik. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun bangsa yang berdaya saing dan mandiri, serta mengadvokasi pentingnya penguatan karakter dan moral dalam pendidikan.
Pada tahun 1950, Agus Salim mengundurkan diri dari jabatan menteri untuk fokus pada kegiatan sosial dan pendidikan, membantu mendirikan berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, termasuk perguruan tinggi. Ia terus berkontribusi dalam dunia pendidikan hingga akhir hayatnya.
Agus Salim meninggal dunia pada 4 November 1954 di Jakarta. Warisannya sebagai tokoh nasional yang memperjuangkan kemerdekaan, keadilan, dan pendidikan terus dikenang. Ia menjadi simbol integritas, ketekunan, dan komitmen terhadap bangsa, serta inspirasi bagi generasi penerus dalam perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik.
referensi:
Mukayat(1985), HAJI AGUS SALIM Â Karya dan Pengabdiannya
Rafid Ari Martdana, PERAN K. H. AGUS SALIM DALAM SEJARAH REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI