Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, membedakan antara "ingin" dan "butuh" bukan sekadar wacana motivasi melainkan kemampuan esensial untuk bertahan. Banyak orang terjebak dalam lingkaran pengeluaran yang didorong oleh keinginan, bukan kebutuhan, hingga akhirnya merasa lelah secara finansial maupun emosional.
Memahami Dua Kata yang Sering Disamakan
Sayangnya, dalam masyarakat yang digerakkan oleh konsumerisme dan media sosial, batas antara keduanya sering kabur. Barang yang sebenarnya "opsional" menjadi terasa "harus dimiliki" karena tekanan sosial atau keinginan untuk terlihat wow.
Fenomena "Self-Reward" yang Keliru Arah
Dampak Psikologis dari Gaya Hidup Memaksakan Diri
Hidup dalam tekanan finansial karena mengikuti keinginan bisa menciptakan kecemasan, rasa bersalah, bahkan kelelahan mental. Kita mungkin terlihat "mampu" di mata orang lain, tapi di balik itu menyimpan beban tak kasatmata.
Lebih menyakitkan lagi, kebiasaan ini membuat kita kehilangan rasa syukur atas apa yang sudah dimiliki. Karena pikiran terus tertuju pada yang belum ada, kita tak lagi melihat nilai dalam hal-hal sederhana
Bijak Memilih: Beberapa Langkah Nyata
1. Buat Daftar Prioritas, Catat kebutuhan bulanan yang wajib dipenuhi lebih dulu sebelum merencanakan pengeluaran lainnya. Â
2. Tunda Keputusan Pembelian, Ketika ingin membeli sesuatu, beri jeda 2--3 hari. Sering kali, keinginan itu akan hilang sendiri. Â
3. Evaluasi Motivasi, Tanyakan pada diri: "Apakah ini untuk kebahagiaan jangka panjang, atau sekadar ingin terlihat bahagia di depan orang lain?" Â
4. Mulai dari yang kecil, Belajar mengatakan "tidak" pada promo yang menggoda adalah langkah kecil untuk membangun kendali diri yang besar.
Menahan keinginan bukan berarti kita tidak layak bahagia. Justru dengan mengendalikan keinginan, kita memberi ruang pada kebahagiaan yang lebih autentik yang berasal dari ketenangan, bukan dari penampilan.
Di masa sulit seperti sekarang, bijak dalam membedakan mana yang perlu dan mana yang sekadar ingin adalah wujud keberanian. Keberanian untuk memilih hidup yang lebih sadar dan bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI