Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, masyarakat saat ini dihadapkan pada tantangan besar berupa banjir informasi yang datang dari berbagai sumber. Sayangnya, tidak semua informasi yang diterima bersifat akurat atau dapat dipertanggung jawabkan. Penyebaran hoaks (informasi palsu) menjadi ancaman serius yang dapat menciptakan keresahan sosial, menurunkan kepercayaan publik, bahkan memecah kerukunan di tengah masyarakat.
Merespons hal tersebut, mahasiswa Program Membangun Desa (PMD) yang tengah menjalankan pengabdian di Kelurahan Kaliabang Tengah, khususnya wilayah RW 01, memprakarsai kegiatan edukatif berupa produksi video singkat bertema literasi digital. Video tersebut secara khusus dibuat untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya hoaks, cara mengenalinya, serta langkah-langkah sederhana untuk melakukan verifikasi informasi.
Video ini bukan sekadar dokumentasi biasa, melainkan hasil produksi tim PMD yang menggabungkan pendekatan visual, naratif, dan edukatif agar mudah dipahami oleh berbagai kalangan usia. Setelah rampung diproduksi, video tersebut diunggah ke platform YouTube dan tautannya disebarkan langsung kepada warga RW 01 melalui grup WhatsApp dan kanal komunikasi komunitas lainnya.
"Dengan menggunakan platform digital, kami berharap informasi yang kami sampaikan bisa lebih mudah diakses, fleksibel ditonton kapan saja, dan tetap berdampak meskipun tanpa harus bertatap muka," ungkap Alip, salah satu peserta PMD.
Langkah ini dinilai efektif dan efisien, mengingat masyarakat kini cenderung lebih responsif terhadap konten visual yang singkat dan to the point. Selain itu, penyebaran video secara daring ini juga menjadi solusi atas keterbatasan ruang dan waktu, sekaligus upaya memperluas jangkauan literasi digital di kalangan warga.
Ketua RW 01, Bapak Sutarno, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyatakan bahwa pendekatan digital seperti ini relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini. "Kami sangat terbantu dengan adanya edukasi berbasis video seperti ini. Apalagi sekarang masyarakat lebih sering menggunakan HP daripada ikut pertemuan langsung. Ini sangat tepat," ujarnya.
Sebagai bagian dari kegiatan berkelanjutan, tim PMD berencana untuk memproduksi konten-konten edukatif lainnya seputar literasi digital, seperti cara menyaring informasi, bahaya penyebaran ujaran kebencian, dan perlindungan data pribadi. Harapannya, kampanye literasi digital ini bisa menjadi langkah awal terciptanya masyarakat yang lebih cerdas dan kritis dalam bermedia.
Melalui kegiatan ini, semangat Program Membangun Desa tidak hanya terwujud dalam aspek pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan pengetahuan dan karakter masyarakat digital yang sehat dan bijak dalam menggunakan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI