Mohon tunggu...
Muhammad Alif
Muhammad Alif Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Seorang Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Yang Sedang Melakukan Kegiatan PMD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi Pembatasan Penggunaan Gadget bagi anak di RW 01 Kaliabang Tengah: Wujud Kepedulian terhadap Tumbuh Kembang Anak

17 Juni 2025   16:32 Diperbarui: 18 Juni 2025   10:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kegiatan sosialisasi bersama warga RW 01 sumber: instagram @pmd4_kaliabang

Kemajuan teknologi membawa manfaat besar dalam kehidupan masyarakat, namun juga menimbulkan tantangan baru, terutama dalam hal pola asuh anak. Salah satu isu yang kini marak adalah meningkatnya ketergantungan anak-anak terhadap penggunaan gadget. Menyikapi hal ini, RW 01 Kelurahan Kaliabang Tengah mengadakan kegiatan sosialisasi bertajuk "Pembatasan Penggunaan Gadget bagi Anak" pada Jumat, 9 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan RW 01 sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan ramah anak.

Sosialisasi ini menjadi salah satu program yang juga didukung oleh kehadiran peserta Program Membangun Desa (PMD) sebuah kegiatan pengabdian berbasis pendidikan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam berbagai bidang, termasuk edukasi komunikasi dan kesehatan masyarakat. Dengan sinergi antara warga dan peserta PMD, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang.

Dihadiri oleh para orang tua, pengurus RT/RW, kader PKK, tokoh masyarakat, serta pemuda karang taruna, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak, serta mendorong orang tua untuk lebih aktif mendampingi anak dalam beraktivitas di luar dunia digital.

Ketua RW 01, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penyuluhan, melainkan langkah awal untuk memperbaiki pola pengasuhan di tengah era digital. "Gadget bukan untuk dihindari, tapi perlu diarahkan dengan bijak. Anak-anak perlu diberi ruang untuk bermain, berinteraksi langsung, dan mengembangkan potensi mereka secara alami," tuturnya.

Foto bersama warga dan narasumber sosialisasi Sumber: instagram @pmd4_kaliabang
Foto bersama warga dan narasumber sosialisasi Sumber: instagram @pmd4_kaliabang

Para narasumber dari dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya memaparkan risiko yang timbul dari penggunaan gadget secara berlebihan, seperti gangguan tidur, keterlambatan bicara, hingga penurunan kemampuan sosial. Selain itu, mereka juga memberikan tips praktis dalam membatasi screen time serta mengganti aktivitas digital dengan kegiatan kreatif dan fisik yang lebih menyehatkan.

Sesi diskusi berlangsung hangat dan interaktif. Banyak warga yang berbagi pengalaman serta kesulitan dalam mengatur waktu anak bermain gadget, sekaligus menyampaikan rasa terima kasih atas materi yang disampaikan. "Kegiatan ini membuka wawasan saya. Ternyata membatasi gadget itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana dan konsisten," ujar Ibu Yanti, salah satu peserta sosialisasi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata peserta PMD di wilayah Kaliabang Tengah, khususnya dalam bidang edukasi keluarga dan komunikasi. Dalam jangka panjang, kegiatan serupa diharapkan bisa terus digelar secara berkala, seiring dengan komitmen bersama untuk menciptakan generasi muda yang sehat secara fisik, mental, dan sosial.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata peserta PMD di wilayah Kaliabang Tengah, khususnya dalam bidang edukasi keluarga dan komunikasi. Dalam jangka panjang, kegiatan serupa diharapkan bisa terus digelar secara berkala, seiring dengan komitmen bersama untuk menciptakan generasi muda yang sehat secara fisik, mental, dan sosial.

Sebagai lanjutan dari kegiatan ini, peserta Program Membangun Desa (PMD) juga berencana mengadakan pendampingan lanjutan kepada warga, khususnya dalam bentuk workshop parenting digital serta aktivitas kreatif bersama anak-anak di lingkungan RW 01. Diharapkan, gerakan kecil ini dapat memicu perubahan besar dalam pola asuh masyarakat sekaligus mempererat hubungan antara warga dan pemuda yang sedang mengabdi lewat program pengabdian masyarakat.

Melalui kolaborasi aktif antara masyarakat dan mahasiswa, semangat membangun desa tidak hanya terwujud dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam pembangunan karakter dan kesadaran sosial yang berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun