Mohon tunggu...
Muhammad Aldy Fahriansyah
Muhammad Aldy Fahriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Oh, hai. Saya gasuka nulis, hanya sedang tersesat di internet.

Hai internet, perkenalkan saya Aldy, Orang yang tidak pernah puas terhadap jawaban-jawaban biasa. Selalu ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, terus bertanya-tanya, karena sesungguhnya semua yang ada dihadapan kita hanyalah bayangan saja, bias.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pesimis dan Bahagia

30 Januari 2022   07:50 Diperbarui: 30 Januari 2022   07:53 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahagia/Source:Pexels.com

Apa yang terbenak didalam pikiran kalian ketika mendengar kata pesimis? Kurang lebih pesimis adalah saat ketika seseorang tidak yakin terhadap hal yang dilakukannya. Tidak yakin dalam artian apakah hal tersebut dapat sukses berhasil sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. Tetapi tahukan kalian bahwa dengan pesimis Kita bisa bahagia?

Disini yang dimaksud dengan pesimis bisa membawa kebahagiaan adalah ketika Kita menurunkan tingkat ekspektasi terhadap suatu hal. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya berekspektasi terhadap sesuatu itu sangat berpengaruh terhadap kualitas kebahagiaan seseorang. Stress dan depresi yang terjadi di kebanyakan orang biasanya disebabkan oleh tingkat ekspektasinya terlalu tinggi.

Misalnya saat mencintai seseorang, kebanyakan dari Kita yang patah hati cukup serius pasti adalah mereka yang berekspektasi bahwa pasangannya memiliki perasaan yang sama dengannya. Tetapi pada kenyataannya hanya Dia sendiri yang memiliki rasa cinta, dan pasangannya tidak, pada akhirnya mereka yang berekspektasi tinggi akan merasakan sakit yang luar biasa.

Walaupun memang bisa dibilang sangat penting untuk berekspektasi baik terhadap suatu hal, atau orang sering menyebutnya positif thinking, tetapi kalau seperti itu diri Kita tidak akan siap apabila kemungkinan buruk terjadi. Dan memang biasanya di setiap apapun yang sudah direncanakan, sebaik apapun itu, pasti selalu saja ada kekeliruan dan juga ketidakpastian yang terjadi. Kalau kita berekspektasi rendah, kita tidak akan kaget kalau suatu hal kurang baik terjadi, itulah keuntungannya.

Mengontrol dan memanajemen ekspektasi merupakan suatu hal yang penting dalam terciptanya kebahagiaan. Apapun yang terjadi, pada akhirnya ekspektasi tinggi hanya akan membuat Kita menderita, berekspektasilah sewajarnya saja, atau bahkan lebih baik berekspektasi rendah terlihat lebih baik. Kuncinya adalah menyadari bahwasanya ekspektasi merupakan hal yang berada diluar kendali diri Kita, jadi buat apa dipikirin? Daripada berfokus kepada ekspektasi, lebih baik kita menikmati prosesnya saja, jangan terpaku pada hasil. Menjadi pesimis terkadang tidak seburuk itu.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun