Mohon tunggu...
Muhammad Abyan
Muhammad Abyan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang yang antusias dalam teknologi, khususnya rekayasa perangkat lunak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masa Depan Pembelajaran Homeschooling dengan E - Learning Berbasis LTSA

13 Maret 2025   15:38 Diperbarui: 13 Maret 2025   15:38 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Software Architecture (Sumber: Freepik/frimufilms)

Pendidikan berbasis teknologi menjadi solusi efektif untuk berbagai model pembelajaran, termasuk homeschooling, di era digital yang semakin maju.  Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pengembangan e-learning dengan standar Learning Technology System Architecture (LTSA). Skripsi yang ditulis oleh Imroatut Taslimah pada tahun 2020 berjudul Pengembangan E-Learning untuk Homeschooling Menggunakan Standar Learning Technology System Architecture (LTSA) mempelajari bagaimana model ini dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di rumah.

Homeschooling dan Tantangannya

Homeschooling menjadi alternatif pendidikan yang semakin diminati oleh banyak keluarga. Dengan fleksibilitas yang ditawarkan, homeschooling memungkinkan anak untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya mereka sendiri. Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, seperti keterbatasan kurikulum, kesulitan dalam monitoring dan evaluasi pembelajaran, serta kurangnya akses terhadap sistem pembelajaran yang terstruktur. Oleh karena itu, hadirnya sistem e-learning berbasis LTSA menjadi jawaban yang relevan.

Keunggulan E-Learning Berbasis LTSA

LTSA sebagai standar arsitektur dalam teknologi pembelajaran menawarkan sistem yang lebih terstruktur dan sistematis. Dalam penelitian ini, sistem LTSA dibangun dengan lima lapisan utama, tetapi penekanan diberikan pada lapisan ketiga yang bersifat normatif. Beberapa keunggulan utama dari pendekatan ini meliputi:

  1. Fleksibilitas Pembelajaran. Sistem ini memungkinkan siswa homeschooling untuk mengakses materi kapan saja dan di mana saja. Hal ini sesuai dengan kebutuhan keluarga homeschooling yang sering kali memiliki jadwal belajar yang tidak kaku.

  2. Monitoring dan Evaluasi yang Lebih Baik. Dengan adanya fitur monitoring, orang tua dan tutor dapat memantau perkembangan anak secara real-time. Sistem ini juga memungkinkan evaluasi berkala terhadap hasil belajar siswa, memastikan bahwa mereka mencapai tingkat pemahaman yang diharapkan.

  3. Integrasi Teknologi Modern. Dengan menerapkan prinsip mastery learning, sistem ini menyesuaikan kebutuhan setiap siswa. Teknologi otomatisasi juga diterapkan dalam sistem ini untuk memberikan notifikasi dan laporan kepada orang tua dan tutor, sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan bila diperlukan.

Kelemahan E-Learning Berbasis LTSA

Meskipun memiliki banyak keunggulan, ada beberapa kelemahan dalam sistem ini yang perlu diperhatikan:

  1. Ketergantungan pada Teknologi. Sistem e-learning berbasis LTSA sangat bergantung pada infrastruktur teknologi, seperti koneksi internet yang stabil. Ini bisa menjadi tantangan bagi daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai.

  2. Kurangnya Interaksi Sosial. Homeschooling dengan e-learning dapat mengurangi interaksi sosial anak dengan lingkungan luar. Oleh karena itu, diperlukan strategi tambahan untuk memastikan bahwa anak tetap mendapatkan pengalaman sosial yang cukup.

  3. Keterbatasan dalam Penyesuaian Kurikulum. Meskipun LTSA menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel, masih ada keterbatasan dalam penyesuaian kurikulum homeschooling yang sangat beragam. Dibutuhkan pengembangan lebih lanjut agar sistem ini dapat lebih sesuai dengan kebutuhan individu setiap anak.

Masa Depan E-Learning untuk Homeschooling

Perkembangan e-learning berbasis LTSA dapat terus ditingkatkan dengan beberapa rekomendasi berikut:

  1. Integrasi dengan Teknologi AI. Penggunaan kecerdasan buatan dapat membantu menyesuaikan materi dengan kebutuhan individu siswa, memberikan pengalaman belajar yang lebih personal.
  2. Peningkatan Fitur Interaksi. Sistem harus menyediakan lebih banyak fitur interaksi, seperti kelas virtual dan diskusi kelompok, agar siswa tetap memiliki pengalaman belajar yang kolaboratif.
  3. Adaptasi untuk Berbagai Kurikulum. Perlu ada pengembangan lebih lanjut agar sistem ini dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan berbagai kurikulum homeschooling yang ada di Indonesia maupun internasional.

***

Pengembangan e-learning berbasis LTSA untuk homeschooling adalah langkah inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan berbasis teknologi. Dengan keunggulannya dalam fleksibilitas, monitoring, dan integrasi teknologi modern, sistem ini menawarkan solusi yang menjanjikan. Namun, tantangan seperti ketergantungan pada teknologi, kurangnya interaksi sosial, dan keterbatasan kurikulum perlu diatasi agar implementasinya semakin optimal. Dengan inovasi lebih lanjut, sistem ini dapat menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan pendidikan homeschooling.

Referensi: Taslimah, I. (2020). Pengembangan E-Learning untuk Homeschooling Menggunakan Standar Learning Technology System Architecture (LTSA). Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun