"Ya, ada apa, nak?" katanya ramah pula, dengan niat bersih mau menolong.
"Apa bapak tahu nama kuliner yang berkuah di depan sana?" tunjuknya pada sebuah gerobak jualan.
"Oh, itu tekwan namanya, nak.. Jajanan kuliner dari daerah Palembang katanya.."
Sebenarnya Beni sudah paham sebelumnya. Soalnya tekwan termasuk jajanan yang paling dia gemari.
"Pastinya lezat sekali, ya, pak?"
"Tentu.." jawabnya pendek. Si bapak membayangkan betapa nikmat tekwan tersebut apabila dimakan hangat-hangat dan sedikit pedas.
Tapi, lain yang terbayang dalam benak Beni. Dia menahan rasa geli karena melihat ada kemiripan antara kepala si bapak dengan jamur kuping hitam, yang biasanya menjadi pelengkap kuliner itu.
"Saya yakin.. Kalau makannya sama bapak, pasti lebih nikmat.."
"Apa kamu mau traktir saya, ya?"
"Beribu-ribu maaf, ya, pak.. Bukan itu maksud saya."
"Jadi?"