Audit Keberfungsian GPMF dan GPMP serta Peran Strategis dalam SPMI

Bulan Agustus menjadi waktu pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) di UIN Raden Fatah Palembang, yang berperan sebagai alat krusial dalam menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di tingkat perguruan tinggi. Pada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah, AMI difokuskan pada penilaian kinerja Gugus Penjaminan Mutu Fakultas (GPMF) dan Gugus Pengendalian Mutu Prodi (GPMP) di tiap program studi. Tujuan evaluasi ini bukan sekadar memenuhi tuntutan administratif, tetapi lebih untuk menjamin bahwa proses penjaminan mutu berlangsung secara optimal, terukur, dan berkesinambungan. Hal tersebut sesuai dengan misi AMI di UIN Raden Fatah, yakni memverifikasi kesesuaian aktivitas pendidikan dengan standar yang berlaku sekaligus menemukan tantangan dan peluang peningkatan dalam aspek akademik maupun non-akademik. Dalam konteks penjaminan mutu internal, keberadaan GPMF dan GPMP memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga siklus mutu yang dikenal dengan PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan). GPMF berfungsi sebagai pelaksana koordinasi mutu di tingkat fakultas, sementara GPMP menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan dan pengawasan mutu di tingkat program studi. Keduanya memiliki tanggung jawab dalam menyusun dokumen standar mutu, mengkoordinasikan pelaksanaan standar tersebut, serta melakukan evaluasi dan pengendalian terhadap pencapaian standar yang telah ditetapkan pada Program Studi. Fungsi ini juga mencakup penyusunan laporan evaluasi diri, pengelolaan data mutu, dan pelaksanaan audit internal secara berkala.

Kaprodi dan Sekprodi Ilmu Hadis dan Auditor AMI UIN Raden Fatah Palembang

Mengaudit di Prodi Ilmu Hadis Fak. Ushuluddin dan Pemikiran Islam 

Penjaminan mutu tidak dapat dipahami hanya sebagai serangkaian prosedur teknis semata, melainkan sebagai upaya membangun budaya mutu yang berakar pada nilai-nilai akademik dan manajemen institusi yang sehat. Sebagaimana dinyatakan oleh Nawawi (2017), penjaminan mutu merupakan bagian integral dari sistem pengelolaan lembaga pendidikan yang menuntut partisipasi aktif seluruh sivitas akademika dalam menjaga dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan. Oleh karena itu, keberfungsian GPMF dan GPMP tidak hanya dinilai dari kelengkapan dokumen dan kegiatan yang dilakukan, tetapi juga dari sejauh mana mereka mampu menginternalisasikan nilai-nilai mutu dalam aktivitas akademik dan kelembagaan sehari-hari baik di UPPS maupun di Prodi sendiri.

Audit keberfungsian unit penjaminan mutu mencakup penilaian terhadap berbagai aspek, antara lain keberadaan dokumen standar mutu, frekuensi dan kualitas rapat koordinasi, dokumentasi pelaksanaan siklus PPEPP, serta keterlibatan aktif dalam audit mutu internal dan tindak lanjutnya. Selain itu, kompetensi sumber daya manusia yang mengelola unit mutu serta Prodi juga menjadi aspek penting, mengingat keberhasilan pelaksanaan penjaminan mutu sangat bergantung pada pemahaman dan keterampilan teknis para pelaksana di lapangan. Dalam banyak kasus, ditemukan bahwa unit-unit mutu hanya aktif menjelang akreditasi dan cenderung pasif dalam rentang waktu lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa budaya mutu belum sepenuhnya terbentuk dan berkelanjutan (Sudarsono, 2018). Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan penguatan kapasitas kelembagaan melalui pelatihan teknis bagi tim mutu, integrasi fungsi mutu ke dalam perencanaan strategis fakultas, serta pengembangan sistem informasi mutu yang mendukung dokumentasi dan pelaporan secara real-time. Selain itu, dukungan dari pimpinan fakultas dan program studi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa unit mutu tidak hanya menjadi simbol formal, tetapi benar-benar berfungsi sebagai penggerak utama peningkatan mutu di lingkungan akademik. Sejalan dengan pandangan Zubaedi (2020), keberhasilan sistem penjaminan mutu sangat ditentukan oleh komitmen dan konsistensi seluruh elemen institusi dalam menjalankan siklus mutu secara utuh dan sistematis. Dengan demikian, pelaksanaan audit keberfungsian GPMF dan GPMP bukan sekadar kegiatan evaluatif, tetapi merupakan bagian dari proses reflektif untuk memperkuat struktur dan budaya mutu di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Melalui audit ini, fakultas diharapkan mampu membangun sistem penjaminan mutu yang adaptif, partisipatif, dan berorientasi pada peningkatan kualitas secara berkelanjutan, sehingga tujuan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan dengan tuntutan zaman dapat tercapai secara optimal.

Audit Mutu Internal (AMI) di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen institusi dalam mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara menyeluruh dan berkesinambungan. Kegiatan AMI ini menjadi ruang evaluasi dan refleksi terhadap kinerja akademik, kelembagaan, serta pelaksanaan siklus PPEPP di seluruh unit yang ada di lingkungan fakultas. Pelaksanaan audit tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga melibatkan unsur pimpinan secara langsung, sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan budaya mutu di tingkat fakultas dan program studi.

Pada pelaksanaan AMI di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, turut hadir Dekan Dr. Abu Mansur, M.Pd.I, yang secara langsung membuka dan menutup kegiatan audit. Kehadiran beliau mencerminkan komitmen pimpinan tertinggi fakultas dalam memastikan seluruh proses audit berjalan efektif dan konstruktif. Selain itu, seluruh unsur pimpinan fakultas hadir secara aktif, termasuk Wakil Dekan I, II, dan III, Kepala Bagian Tata Usaha, para Ketua dan Sekretaris Program Studi, serta Ketua dan Sekretaris GPMF dan GPMP. Keterlibatan lintas unsur ini menjadi indikator penting bahwa AMI dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif. Kegiatan audit berlangsung dalam suasana dialogis dan penuh keterbukaan. Para auditor internal melakukan penelusuran dokumen dan wawancara mendalam terhadap pelaksanaan standar mutu di masing-masing program studi. Temuan-temuan dari proses audit disampaikan secara objektif dan disertai dengan saran perbaikan yang membangun. Dalam sambutannya, Dekan menyampaikan bahwa AMI bukanlah ruang mencari kesalahan, tetapi sarana untuk memperkuat sistem yang ada, memperbaiki yang belum optimal, dan mendorong inovasi dalam pelayanan akademik. Dengan keterlibatan aktif seluruh elemen fakultas dalam pelaksanaan AMI ini, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam menunjukkan komitmen nyata dalam membangun sistem penjaminan mutu yang terstruktur dan dinamis. Diharapkan, hasil audit ini tidak hanya menjadi dokumen evaluatif, tetapi menjadi dasar strategis dalam pengambilan keputusan dan pengembangan mutu secara berkelanjutan, sejalan dengan visi-misi UIN Raden Fatah Palembang sebagai Universitas Berstandar Internasional, Berwawasan Kebangsaan,dan Berkarakter Islami.

Khusus pada audit yang dilaksanakan di Program Studi Ilmu Hadis, proses AMI berjalan dengan dinamis dan mendalam. Auditor yang ditugaskan dalam kegiatan ini adalah Dr. Muhammad Isnaini dan Leny Marzulina, M.Pd., yang melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap dokumen-dokumen mutu, pelaksanaan kurikulum, serta ketercapaian profil lulusan. Proses audit berlangsung dalam suasana yang konstruktif, dengan keterbukaan pihak prodi dalam menyampaikan capaian dan tantangan yang masih dihadapi. Kaprodi Ilmu Hadis, Hedri Nadiran, M.A., bersama Sekprodi Dr. Muhammad Arpah Nur Hayat, Lc., M.Hum., menjelaskan bahwa secara umum profil lulusan Program Studi Ilmu Hadis sudah memiliki daya saing yang baik di pasar kerja.

Berdasarkan dokumen shahih yang ditunjukkan, beberapa lulusan telah terserap di sektor-sektor strategis yang relevan dengan keilmuan hadis, seperti menjadi edupreneur, interpreneur, dan konten kreator di bidang keislaman. Ini menunjukkan bahwa prodi telah merespon kebutuhan zaman dan menyesuaikan output pendidikannya dengan dinamika dunia kerja. Hanya saja, seperti yang diungkapkan oleh tim auditor, masih diperlukan penyesuaian pada kemasan mata kuliah agar kompetensi tersebut lebih eksplisit muncul dalam kurikulum. Dalam hal ini, pendekatan kurikulum Outcome-Based Education (OBE) sangat memungkinkan untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, karena memberikan fleksibilitas dalam menyusun capaian pembelajaran yang berorientasi pada luaran yang nyata dan terukur. Lebih lanjut, auditor memberikan apresiasi terhadap upaya Prodi Ilmu Hadis dalam memanfaatkan program-program unggulan seperti MBKM, termasuk program PRIMA Magang dan Program MERPATI yang disediakan oleh Kementerian Agama. Program ini dinilai sangat strategis untuk memperluas ruang belajar mahasiswa sekaligus membekali mereka dengan pengalaman langsung di dunia kerja dan pengabdian masyarakat. Prodi Ilmu Hadis juga memiliki keunikan atau novelty yang cukup progresif, yakni dengan memberikan pilihan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir melalui dua jalur menulis skripsi atau menerbitkan artikel ilmiah pada jurnal bereputasi minimal SINTA 4. Pilihan ini tidak hanya mendorong budaya akademik yang kuat, tetapi juga memperkuat portofolio lulusan di tingkat nasional bahkan internasional. Kombinasi antara fleksibilitas kurikulum, inovasi dalam tugas akhir, serta integrasi program nasional berbasis MBKM menjadikan Program Studi Ilmu Hadis sebagai salah satu prodi yang adaptif dan inovatif di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. 

Keseluruhan proses AMI di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan mutu pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai keislaman dan kebutuhan zaman. Kehadiran pimpinan dalam seluruh rangkaian audit menunjukkan bahwa budaya mutu tidak hanya menjadi tanggung jawab unit mutu semata, tetapi telah menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen institusi. Untuk mewujudkan mutu yang lebih baik di masa depan, hasil audit ini perlu ditindaklanjuti secara serius dengan penguatan pada aspek perencanaan kurikulum, peningkatan kapasitas SDM penjaminan mutu, optimalisasi pelaksanaan PPEPP di semua unit, serta integrasi berkelanjutan dengan program-program nasional yang mendukung peningkatan kompetensi dan daya saing lulusan. Dengan semangat kolaboratif dan orientasi pada perbaikan berkelanjutan, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam diharapkan dapat menjadi salah satu model fakultas berbasis mutu yang unggul, responsif, dan kontributif dalam pengembangan keilmuan Islam yang kontekstual dan berkualitas. Hasil audit ini diharapkan menjadi pemantik bagi prodi untuk terus mengembangkan diri dan melakukan perbaikan berkelanjutan dalam mewujudkan lulusan yang unggul, relevan, dan berdaya saing tinggi.

Serius mendengarkan Penjelasan Kaprodi dan Sekprodi Ilmu Hadis tentang Profil Lulusan

Penyerahan Hasil AMI dari Auditor Leny Marzulina, M.Pd., ke Kaprodi Ilmu Hadis Hedri Nadiran, MA.