Mohon tunggu...
Muhammad Syarmanda
Muhammad Syarmanda Mohon Tunggu... Freelancer - Muhammad Syarmanda

Semoga artikel yang saya buat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Simpatik dan Empatik

18 Januari 2022   01:47 Diperbarui: 18 Januari 2022   01:51 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Muhammad Syarmanda

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Istilah Simpatik dan Empatik sangat terkait dengan kondisi psikologis seseorang. Oleh sebab itu, Simpatik dan Empatik banyak diartikan dalam disiplin ilmu psikologi. Sedangkan dalam komunikasi, Simpatik dan Empatik banyak dibahas dalam hal komunikasi antar budaya, yaitu interaksi sosial antara individu dengan individu lainnya yang berbeda dari sisi latar belakang budaya dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk mencari titik temu diantara perbedaan - perbedaan tersebut, dengan cara melalui komunikasi yang baik (secara verbal dan non verbal) sehingga tercipta jalinan interaksi sosial yang harmonis dan saling mengerti satu sama lain. Psikologi komunikasi menyebutkan bahwa komunikasi yang efektif di tandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.

Komunikasi Empatik adalah komunikasi yang menunjukkan adanya saling pengertian antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi ini menciptakan interaksi yang membuat satu pihak yang memahami sudut pandang satu lainnya. Sebagai contoh, auditor meminta kerja sama dari auditan berupa penyediaan data secara lengkap. Setelah berkomunikasi akhirnya auditan memahami bahwa tanpa bantuannya, maka auditor akan mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugas. Dalam kondisi ini, auditan telah berempati terhadap kebutuhan auditor.

Keadaan Empatik atau pemahaman Empatik merupakan cara untuk memahami kerangka acuan internal lain dengan memaknai komponen emosional yang dikandungnya, seperti yang dirasakan orang lain, dengan kata lain, menempatkan diri ditempat lain, seperti "seolah-olah menjadi.". Konsep Empatik yaitu perasaan Empatik hampir sama dengan perasaan Simpatik akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh : bila sahabat kita orang tuanya meninggal dunia, pasti kita sama-sama merasakan kehilangan.

Sedangkan komunikasi Simpatik diartikan sebagai keikutsertaan seseorang dalam merasakan perasaan orang lain, seperti senang, sedih, susah, gembira, dan lain sebagainya. Simpatik juga dapat dikatakan sebagai proses seseorang tertarik terhadap orang lain dan merasakan apa yang orang lain alami. Komunikasi Simpatik adalah komunikasi yang menimbulkan ketertarikan dan saling pengertian sehingga pelaku komunikasi mampu menyelami perasaan lawan komunikasinya. Dalam melakukan komunikasi Simpatik, komunikan dapat merasakan pesan apa yang sedang disampaikan oleh komunikator dengan baik. Pada komunikasi Simpatik komunikan hanya memposisikan diri sebagai pendengar dan ikut merasakan perasaan yang disampaikan oleh komunikator tetapi juga tidak menempatkan dirinya sama dengan apa yang dialami oleh komunikator. Hal ini lah yang menjadi perbedaan Simpatik dan Empatik.

Sementara itu, komunikasi Simpatik dan Empatik yaitu jika Simpatik banyak mengunakan perasaan, Simpatik berlangsung jika ada pengertian dari pihak satu dengan pihak lain, Simpatik biasanya terjadi atau banyak ditemukan dalam hubungan dekat seperti contohnya: persahabatan, keluarga dan bertetangga. Kemudian Empatik lebih dalam dibandingkan Simpatik. Empatik lebih merasakan atau memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Simpatik dan Empatik dalam berkomunikasi yaitu, menggunakan sudut pandang komunikan, sabar untuk tidak memotong pembicaraan lawan bicaranya, kamudian fokus dalam pembicaraan tidak hanya sekedar mendengarkan cerita begitu saja. Tujuan komunikasi Simpatik dan Empatik yaitu dapat menghargai dan mengayomi orang lain agar percaya terhadap diri kita dan dapat bersikap sebagai dirinya sendiri dan orang lain adalah dirinya dia sendiri.

Dan yang terakhir, Teknik berkomunikasi Simpatik dan Empatik yaitu fokus dalam pembicaraan dengan mencurahkan segala kesediaan mendengar dan memberi atau memenuhi kebutuhan lawan bicara. Fokus pada pembicaraan bukan sekedar mendengarkan segala pembicaraan dengan baik namun juga mengkondisikan segala aspek non verbal yang dapat mendukung efektifitas komunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun