China telah mengejutkan dunia dengan pengembangan pesat dalam teknologi militer, khususnya melalui kemunculan jet tempur generasi keenam, Chengdu J-36. Pesawat ini tidak hanya menandai lompatan signifikan dalam kapabilitas udara China tetapi juga mengubah dinamika kekuatan udara global.
Pada Desember 2024, dunia dikejutkan oleh penampakan pertama J-36 di langit Chengdu. Pesawat ini, dengan desain tanpa ekor dan konfigurasi sayap delta ganda, menunjukkan komitmen China dalam mengadopsi teknologi mutakhir untuk mencapai superioritas udara.Â
J-36 menampilkan desain tanpa ekor yang inovatif, meningkatkan kemampuan siluman dan aerodinamisnya. Konfigurasi sayap delta ganda memberikan stabilitas dan manuverabilitas tinggi, sementara penggunaan tiga mesin dengan afterburner memungkinkan kecepatan supersonik tanpa perlu menggunakan afterburner secara terus-menerus (supercruise).
Setelah penerbangan perdananya pada Desember 2024, J-36 kembali terlihat dalam penerbangan uji kedua pada Maret 2025. Penerbangan ini memberikan lebih banyak detail mengenai konfigurasi mesin dan fitur desain lainnya, mengkonfirmasi spekulasi sebelumnya tentang kapabilitas pesawat ini.
Pengembangan J-36 menempatkan China di garis depan perlombaan teknologi jet tempur generasi keenam, bersaing langsung dengan program serupa di Amerika Serikat dan negara lainnya. Kehadiran pesawat ini menunjukkan ambisi China untuk mencapai dominasi udara dan memperkuat posisinya dalam geopolitik global.
Chengdu J-36 merupakan bukti nyata dari kemajuan pesat China dalam teknologi militer udara. Dengan desain inovatif dan kapabilitas canggih, pesawat ini tidak hanya memperkuat pertahanan nasional China tetapi juga mengubah lanskap kekuatan udara di tingkat internasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI