Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Adhim
Muhammad Syahrul Adhim Mohon Tunggu... Penulis - Membaca Hari Ini, Memimpin Hari Esok

Bersyukur Jika Mereka Masih Bisa Menemukanku IG: syahrul.inc

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Kisah Memilih "Berpisah"

31 Juli 2021   08:48 Diperbarui: 31 Juli 2021   09:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan ini menjadi rute terbaik menuju ketenangan setelah luka menganga disekujur tubuh..


Hati yang rapuh menjadi penyebab pergi sebagai jawaban yang pertama, sebelum hancur menyapa dan meluka.


Pasrah atau resah
keduanya sama-sama bersembunyi disebagian angan yang hendak tenggelam karena waktu sinar telah usang..


Rasa pahit menjerit-jerit
hati melemah, kata mulai latah, fikiran menjadi tak terarah...


ohh..
inikah arti sebuah pisah?
dengan jiwa yang mulai payah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun