Mohon tunggu...
Muhammad Abdul Karim
Muhammad Abdul Karim Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliiti sejarah, pengembang gim, dan wirausahawan.

Pengembang gim Sengkala Dev. Kajian tulisan bisa ditemukan di https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Karim10/publications dan saya bisa diikuti di https://twitter.com/muhammad_karim atau https://id.quora.com/profile/Muhammad-Abdul-Karim-5

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Mendapatkan Fasilitasi Bidang Kebudayaan untuk Pengembangan Dato of Srivijaya

14 Oktober 2020   00:08 Diperbarui: 14 Oktober 2020   00:40 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto salah satu peserta tentang FBK tahap II

Kriteria penerima FBK adalah: 

  1. Warga Negara Indonesia;
  2. Memiliki perhatian dan komitmen terhadap pemajuan kebudayaan yang dibuktikan dengan karya/sertifikat/dokumen lain yang menunjukkan pengalaman kebudayaan;
  3. Tidak sedang/akan menerima pendanaan pada objek dan peruntukan yang sama di tahun yang sama dari pihak lain; dan (Subsidi silang memungkinkan jika sektor tersebut tidak didanai FBK)
  4. Lolos seleksi tim penilai dan ditetapkan sebagai penerima FBK oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan sebagai penerima FBK.

Besaran Pemberian Bantuan FBK:

  1. Maksimal Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), termasuk pajak untuk Dokumentasi Karya/Pengetahuan Maestro;
  2. Maksimal Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), termasuk pajak untuk Karya Kreatif Inovatif; dan
  3. Maksimal Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), termasuk pajak untuk Pendayagunaan Ruang Publik.

Jenis FBK meliputi:

  1. Dokumentasi Karya/Pengetahuan Maestro, berupa:  
  1. Print-out (artikel, laporan penelitian, buku, naskah, modul, dsb);
  2. Film dokumenter; dan/atau
  3. Media baru lainnya.
  1. Penciptaan Karya Kreatif Inovatif, berupa:
  1. Karya baru di bidang budaya, baik Objek Pemajuan Kebudayaan maupun suatu karya yang sangat erat kaitannya dengan pemajuan kebudayaan;
  2. Proses produksi karya cipta;
  3. Pembuatan desain karya; dan/atau
  4. Purwarupa, film, atau media baru lainnya.  (hal ini yang membuat saya merasa pengembangan game punya peluang di sektor ini!)
  1. Pendayagunaan Ruang Publik, berupa:
  1. Festival;
  2. Dialog;
  3. Pameran;
  4. Sarasehan;
  5. Ritus;
  6. Perlombaan;
  7. Pergelaran;
  8. Lokakarya (workshop); dan/atau
  9. Ekspresi budaya lainnya.

(semua data saya kutip dari file presentasi Banpem Kebudayaan 2020)

Saya pernah diberi tahu perihal bantuan Kemendikbud oleh pejabat tinggi di direktorat sejarah Kemendikbud dalam persiapan hari sejarah 2019 awal Desember tahun lalu. Di pertengahan Juni 2020, saya sempat menanyakan bantuan tersebut dan dari situ, saya mengetahui apa itu FBK dan berkeinginan mengikutinya.

Awalnya saya ragu apakah mungkin FBK bisa membiayai pengembangan game seperti hibah dari Bekraf (sekarang Kemenperkraf) ataupun hibah Kementerian Koperasi dan UKM yang pernah saya coba dalam program wirausahawan di 2018, tapi gagal. Namun karena dalam FBK ada beberapa program fasilitasi yaitu produk karya inovatif, maka saya mantapkan diri saya untuk mengikuti program ini.

Awalnya saya mau mencoba mengajukan film animasi sejarah tentang Sultan Nuku dari studio teman saya. Teman saya selaku pemilik studio animasi di Semarang yang menjadi pengaju sementara saya akan membantunya membuatkan proposal. Tapi karena yang bersangkutan merasa studionya masih belum siap. Studionya masih cukup baru sehingga mengembangkan film animasi masih terlalu berat untuk mereka meskipun didanai ratusan juta. Akhirnya saya memakai ide untuk mengembangkan game sejarah.

Selama 5 tahun terakhir sejak mulai fokus pengembangan strategi game sejarah , tak pernah studio kecil saya, Sengkala Dev, (hanya saya dan teman saya sebagai komposer) mempunyai anggaran . Semua game yang kami kerjakan hanya pekerjaan serabutan saja dari Pedalahusa Fall of Bali(November 2015 --Januari 2017) , Perang Laut Maritime Warfare(Mei 2017-Juni 2019) , dan terakhir  Surabaya inferno(Maret 2020-Juni 2020).  Game terakhir adalah game perdana yang diterbitkan di Steam dan dirilis 20 September 2020 setelah sukses meminjam uang untuk biaya Steam. Pedalahusa Fall of Bali sempat masuk Steam di pertengahan 2016 dalam program Steam Greenlight, namun gagal karena tidak membayar biaya Greenlight (Rp 600.000) dan kurang populer.  

Surabaya Inferno, silahkan dibeli di https://store.steampowered.com/app/1393810/Surabaya_Inferno/
Surabaya Inferno, silahkan dibeli di https://store.steampowered.com/app/1393810/Surabaya_Inferno/

Perang Laut Maritime Warfare. Bisa dicari di Itch.io 
Perang Laut Maritime Warfare. Bisa dicari di Itch.io 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun